Jogja
Rabu, 29 November 2017 - 21:40 WIB

1.921 Jiwa di Gunungkidul Mengungsi Akibat Badai Cempaka

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Evakuasi sepeda motor siswa SMK Pelayaran 1 Tanjungsari. Beberapa wilatah Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul terkena banjir, Selasa (28/11/2017). (IST/Dok Satlinmas Rescue Istimewa Wil II Gunungkidul)

Ribuan jiwa mengungsi, dua orang meninggal dunia.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-– Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Gunungkidul tersebar di 144 titik dan mengakibatkan 1.366 kepala keluarga (KK) mejadi korban. Selain itu, sebanyak 1.921 orang mengungsi dan dua warga ditemukan meninggal dunia.

Advertisement

Korban meninggal atas nama Tukiran,75, warga Desa Purwodadi, Tepus karena tertimbun material longsor dari perbukitan yang ada di sekitar lokasi.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Purwodadi, Suyanto membenarkan adanya korban meniggal dalam musibah longsor yang terjadi di desanya. Tukiran ditemukan tewas tertimpa material gubuk yang ambruk karena tertimpa longsor. “Dia kami evakuasi tadi pagi [Rabu, 29/11/2017 pagi] sekitar pukul 08.00 WIB. Sedang istrinya Mbah Suminem dapat diselamatkan meski juga ikut tertimpa bangunan,” katanya, Rabu (29/11/2017).

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Puluhan Warga Prambanan Masih Mengungsi

Advertisement

Sementara itu, satu korban meninggal lainnya atas nama Ngatimin, warga Mertelu, Kecamatan Gedangsari. Korban tewas saat akan menyeberang dalam genangan banjir yang terjadi pada Selasa (28/11/2017) kemarin.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan bencana yang terjadi Selasa kemarin mengakibatkan 1.366 KK menjadi korban dan sebanyak 1.921 jiwa mengungsi. Dia pun mengaku sudah meminta kepada tim dari pemkab untuk melakukan penangan sehingga kondisi korban tidak jadi semakin parah. “Kami minta bantuan terus dikirim sehingga segala kebutuhan pasca bencana dapat terpenuhi,” ungkapnya.

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Sultan Sambangi Ratusan Pengungsi di Bantul

Advertisement

Seperti diketahui, badai Cempaka yang terjadi di selatan Jawa menyebabkan hujan deras turun secara intensif beberapa hari terakhir. Cuaca ekstrem itu membawa sejumlah bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif