SOLOPOS.COM - Jalan berlubang di jalur Gatak Grojogan-Bayat depan Kantor Desa Melikan, Dukuh Pagerjurang, Desa Melikan, Wedi, Klaten, Sabtu (25/11/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)
Jalan Gatak Grojogan-Bayat, Klaten, yang baru saja diperbaiki kini sudah rusak lagi.
Solopos.com, KLATEN — Jalan Gatak Grojogan-Bayat, Klaten, yang melintasi Dukuh Pagerjurang, Desa Melikan, Wedi, kembali rusak. Padahal, jalan itu baru saja diperbaiki.
Pantauan Solopos.com, jalan itu rusak sepanjang sekitar 500 meter melintasi depan kantor Desa Melikan. Jalan berlubang ditemui di banyak lokasi berisi genangan air sisa hujan. Jalan juga terasa lebih licin saat dilewati.
Ketua RW 005 Desa Melikan, Sunarto, mengatakan jalan itu belum lama ini diperbaiki. Jalan sempat dikeruk sekitar 30 cm dan ditimbuni batu-batu sebelum akhirnya di aspal. “Tapi sepertinya aspalnya tipis sebab sekarang sudah rusak lagi,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sabtu (25/11/2017).
Padahal, di lokasi tersebut tidak ada temuan tanah labil yang membikin jalan cepat rusak. Lalu lintas di jalan itu pun ramai mengingat jalur itu menjadi jalur alternatif dari Ponorogo, Jawa Timur, ke Jogja.
“Lalu lintas tambah ramai. Tak jarang ada kasus pengendara sepeda motor terpeleset. Kemarin juga ada pengendara motor terjatuh,” terang Sunarto.
Ia menilai pengerjaan jalan terkesan tergesa-gesa karena dikerjakan juga pada malam hari. Hal itu berakibat hasil pekerjaan tidak maksimal. “Kami berharap jalan itu segera diperbaiki. Mungkin jalan masih dalam masa perawatan,” harap Sunarto.
Kepala Desa Melikan, Eko Purwadi, membenarkan soal jalan rusak itu. Kerusakan memang belum lama terjadi. Kendati demikian, ia belum menerima laporan atau keluhan warga soal jalan rusak itu. “Saya juga belum sempat menyampaikan ke Dinas PUPR soal jalan rusak itu,” kata dia, Minggu (26/11/2017).
Saat dimintai konfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klaten, Suryanto, mengatakan kerusakan jalan Gatak Grojogan-Bayat depan kantor Desa Melikan dipicu karena daya dukung tanah yang rendah.
Hal itu diperparah dengan kondisi drainase yang buruk. “Kemarin diperbaiki oleh rekanan sehingga jika sekarang rusak lagi masih menjadi tanggung jawab rekanan selama masa pemeliharaan,” kata dia, Senin.