SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak-anak (Kaskus.co.id)
Angka itu jauh di atas rata-rata nasional yang baru 30% berpendidikan S-1
Harianjogja.com, JOGJA-Disdikpora DIY mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud atas kemampuannya dalam mengarahkan PAUD yang pelaksanaannya telah melampaui target nasional. Meski demikian, soal sumber daya guru di DIY baru 60% yang berpendidikan S-1 atau sarjana dari total 9.000 guru PAUD di seluruh DIY.
Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, pihaknya mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud pekan lalu karena dinilai kinerja DIY dalam mengelola PAUD tergolong baik secara nasional. Kriteria itu, antara lain jumlah anak di DIY yang sudah mengikuti PAUD paling tinggi di Indonesia, dengan angka 93% sudah mendapatkan layanan PAUD. Jika target nasional, satu anak mendapatkan layanan PAUD satu tahun, sedangkan di DIY setiap anak pra sekolah telah mendapatkan layanan PAUD tiga tahun.
“Target nasional satu desa satu PAUD, di DIY satu RT satu PAUD, total ada 3.000 PAUD lebih, desa kita hanya 500-an, berarti satu desa sudah ada sekitar enam PAUD,” terangnya kepada Harian Jogja, Jumat (24/11/2017).
Ia menambahkan, guru PAUD di DIY yang berpendidikan S-1 sudah mencapai 60% dari total 9.000 guru PAUD. Angka itu jauh di atas rata-rata nasional yang baru 30% berpendidikan S-1. Dengan demikian, masih ada sekitar 40% atau sekitar 3.600 guru PAUD yang masih berpendidikan SMA atau di bawah S-1.
Tetapi, lanjutnya, sudah banyak guru PAUD yang melanjutkan pendidikan melalui Universitas Terbuka (UT) dengan biaya sendiri sehingga mendapatkan gelar sarjana yang linear. Adapun jumlah PAUD se-DIY mencapai 3.400 lembaga yang sebagian besar milik swasta. PAUD negeri hanya sekitar 19 lembaga PAUD dari total jumlah yang ada.