Soloraya
Kamis, 23 November 2017 - 17:35 WIB

Satgas Mafia Pangan Solo Temukan Ada Pangkalan Kelebihan Pasokan Ratusan Tabung Gas Melon

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Satgas Mafia Pangan Solo menemukan ada pangkalan yang kelebihan pasokan hingga ratuan tabung elpiji 3 kg.

Solopos.com, SOLO — Tim Satuan Tugas Mafia Pangan Polresta Solo menemukan salah satu pangkalan di Solo kelebihan pasokan elpiji 3 kg hingga ratusan tabung. Temuan tersebut diketahui petugas saat pantauan di lapangan, Rabu (22/11/2017).

Advertisement

Kasi Penindakan Satgas Mafia Pangan Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi, mengatakan sejak awal November Satgas Mafia Pangan menerima banyak aduan dari warga terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg. Petugas langsung menindaklanjuti dengan mengcek agen dan pangkalan di Solo.

“Kami menemukan sejumlah kejanggaan di lapangan setelah mengecek di lapangan. Salah satu kejanggalan tersebut ada pangkalan yang mendapat pasokan gas elpiji 3 kg berlebihan,” ujar Agus saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2017). (Baca: Solo Digelontor 15.000 Tabung Elpiji 3  Kg Selama Sepekan)

Advertisement

“Kami menemukan sejumlah kejanggaan di lapangan setelah mengecek di lapangan. Salah satu kejanggalan tersebut ada pangkalan yang mendapat pasokan gas elpiji 3 kg berlebihan,” ujar Agus saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2017). (Baca: Solo Digelontor 15.000 Tabung Elpiji 3  Kg Selama Sepekan)

Menurut Agus, pangkalan yang mendapat pasokan berlebihan langsung ditelusur penyebabnya. Ia menjelaskan sesuai aturan setiap pangkalan hanya mendapatkan kuota 20 tabung sampai 30 tabung elpiji 3 kg. Namun, salah satu pangkalan ada yang mendapatkan sebanyak 360 tabung.

“Kami patut mencurigai pangkalan yang mendapatkan kuota elpiji 3 kg melebihi kuota normal. Menurut pengakuan pemilik pangkalan, kuota elpiji 3 kg yang berlebihan tersebut merupakan titipan dari empat pangkalan lainnya,” kata dia.

Advertisement

“Kami juga menerima laporan dari warga akibat elpiji langka hargaya melambung mulai dari Rp19.000 per tabung sampai Rp21.000 per tabung,” kata dia. (Baca: Langka, Warga Kauman Solo Cari Elpiji 3 Kg sampai Solo Baru)

Agus yang juga Kasatreskrim Polresta Solo ini mengatakan sejumlah pangkalan serta pengecer elpiji 3 kg di Solo ada yang kuotanya dikurangi PT Pertamina. Hal tersebut ikut berdampak pada berkurangnya pasokan elpiji 3 kg di pasaran.

“Kami pekan depan mulai mengecek elpiji 3 kg di tingkat pengecer untuk mengantisipasi penimbunan,”kata dia.

Advertisement

Ketua Satgas Mafia Pangan Polresta Solo, AKBP Andy Rifai, mengatakan masyarakat yang menemukan ada oknum menimbun atau mengoplos elpiji 3 kg segera melapor ke Polresta Solo. Polresta tidak mungkin melakukan pengawasan sendiri terlebih wilayah Solo sangat luas.

“Lima kecamatan di Solo yang sering kekuragan elpiji 3 kg adalah Kecamatan Serengan. Kami saat ini memantau Serengan karena wilayahnya hanya ada tujuh kelurahan, tetapi permintaan gas elpiji 3kg sangat tinggi,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif