Soloraya
Kamis, 23 November 2017 - 23:35 WIB

Pengungkapan Kasus Narkoba Solo Terbanyak di Banjarsari, Faktor Ini Jadi Pendukung

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi barang bukti kasus peredaran gelap narkoba. (JIBI/Solopos/Antara/Agung Rajasa)

Banjarsari menjadi kecamatan dengan jumlah ungkap kasus narkoba terbanyak di Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Solo mencatat sampai November 2017 telah mengungkap 146 kasus penyalahgunaan narkotika di Kota Solo. Dari jumlah tersebut, pengungkapan terbanyak di Kecamatan Banjarsari dengan 46 kasus.

Advertisement

Kasatnarkoba Polresta Solo Kompol Edy Sulistyanto mengatakan Banjarsari menjadi daerah paling rawan dijadikan sasaran peredaran narkotika di Kota Bengawan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya jumlah kasus yang diungkap Polsek Banjarsari dan Satresnarkoba Polresta Solo.

“Kecamatan Banjarsari menduduki pringkat pertama terbanyak dalam ungkap kasus penyalahgunaan narkotika. Kami sekarang bisa memetakan kerawanan kasus penyalahgunaan narkotika di Kota Solo dengan melihat hasil rekap kasus ini,” ujar Edy saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2017). (Baca: Aparat Polsek Serengan Bekuk 4 Pengguna Narkoba)

Menurut Edy, wilayah Banjarsari merupakan daerah di tengah Kota Solo sehingga kerap dipilih sebagai lokasi peredaran barang haram itu. Selain itu, di Banjarsari terdapat Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi yang bisa menjadi pintu masuk bandar dan pengedar.

Advertisement

“BNNP [Badan Narkotika Nasional Provinsi] Jateng pernah menangkap bandar beserta barang bukti sabu-sabu dalam jumlah besar di Stasiun Solo Balapan. Kami mewaspadai stasiun dan terminal agar tidak dijadikan pintu masuk bandar dalam mengedarkan narkoba di Solo,” kata dia.

Ia mengatakan peringkat kedua kasus penyalahgunaan narkotika di Solo adalah Kecamatan Jebres dengan 30 kasus. Kemudian Kecamatan Laweyan 21 kasus, Kecamatan Serengan 18 kasus dan Kecamatan Pasar Kliwon 10 kasus.

“Kami masih menunggu hasil rekap data kasus narkoba sampai akhir tahun. Jika melihat data ungkap kasus narkoba di Kecamatan Banjarsari sepertinya sulit terkejar oleh kecamatan lain,” kata dia. (Baca: Polisi Sita 2 Ons Ganja dan 1,4 Ons Sabu-Sabu dari 6 Pelaku)

Advertisement

Edy mengatakan dari 146 kasus yang terungkap, polisi menangkap 165 orang. Jumlah ungkap kasus ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 133 kasus, dengan jumlah tersangka 159 orang.

“Kasus penyalahgunaan narkotika di Kota Solo tahun ini bisa dikatakan naik 30% dibandingkan tahun lalu. Kami melihat baik bandar, pengedar, dan pengguna sering memanfaatkan alat komunikasi untuk menjalankan aksinya dari pada bertatap muka,” kata dia.

Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan pelaku penyalahgunaan narkotika kerap memanfaatkan alat komunikasi ponsel untuk mengelabui petugas. Ketika ada pelaku yang ditangkap petugas jaringan mereka langsung terputus.

“Kami sering kesulitan menangkap jaringan pelaku lainnya karena mereka tidak saling mengenal dan komunikasi terputus. Perlu kesabaran tinggi untuk menangkap pelaku bandar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif