Jatim
Kamis, 23 November 2017 - 21:05 WIB

Pedagang Mengeluh Harga Tomat di Kota Madiun Capai Rp11.000/kg

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan tomat. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Harga tomat terus naik hingga mencapai Rp11.000/kg.

Madiunpos.com, MADIUN — Kalangan pedagang sayuran di pasar tradisional Kota Madiun mengeluhkan harga tomat meningkat tajam hingga Rp11.000 per kilogram. Kenaikan harga tomat dipicu terbatasnya pasokan dari sentra produksi.

Advertisement

Salah satu pedagang sayuran, Pasar Sleko Kota Madiun, Sulastri, mengatakan, harga tomat melonjak dari kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram menjadi Rp8.000 per kilogram, dan sekarang tembus di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram.

“Sejak masuk musim hujan ini harga tomat terus naik. Sekilonya sekarang mencapai hingga Rp11.000 untuk tomat yang sedang hingga ukuran besar,” ujar dia, Kamis (23/11/2017).

Menurut Sulastri, kenaikan harga yang cukup signifikan itu disebabkan karena stok tomat di pasaran saat ini mulai terbatas. Buah tomat banyak yang rusak akibat curah hujan yang tinggi di sentra produksi seperti wilayah Plaosan, Magetan, seiring memasuki musim hujan.

Advertisement

Akibatnya, harga kulakan yang diperoleh pedagang dari pihak distributor dan pengepul juga naik. “Dari harga kulakan sudah tinggi. Kondisi ini disebabkan karena hasil panenan petani banyak yang rusak akibat curah hujan yang tinggi,” kata dia.

Keluhkan senada diungkapkan pedagang sayur keliling di wilayah Kelurahan Nambangan Kidul, Erik. Sejak harga tomat naik dari Rp4.000 hingga sekarang di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram, pihaknya terpaksa harus mengurangi kemasan tomat yang diecernya.

“Biasanya dulu per plastik isi tiga buah tomat, saya jual Rp2000 hingga Rp2.500. Sekarang isinya saya kurangi menjadi dua tomat per plastik dengan harga Rp2.500 hingga Rp3.000 tergantung ukuran tomatnya,” kata Erik.

Advertisement

Ia mengaku banyak diprotes para pembelinya, namun pihaknya tidak dapat berbuat banyak karena harga kulakan memang sudah tinggi.

“Kalau tidak menyesuaikan malah rugi. Alhasil, ada ibu-ibu yang terpaksa beli karena butuh, tapi ada juga tidak jadi beli,” terang dia.

Menanggapi kenaikan harga tomat, Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Haryono mengatakan selain pengaruh cuaca juga karena banyak permintaan. “Memang permintaan juga tinggi, jadi ada kenaikan harga. Meski demikian, stok di pasaran tetap aman,” kata Gaguk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif