Jogja
Rabu, 22 November 2017 - 17:55 WIB

Luas Tanaman Padi Gunungkidul Masih Kurang dari Target

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petani di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari sedang menanam bibit padi, Rabu (22/11/2017). (Irwan A. Syambudi/Harian Jogja)

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terus berupaya menggenjot produksi padi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terus berupaya menggenjot produksi padi untuk memenuhi kebutuhan di daerah. Namun untuk memenuhi itu bukan perkara mudah, karena saat ini luasan lahan padi masih kurang dari yang ditargetkan.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, meskipun masih ada target luasan lahan padi yang belum terealisasi, tetapi hingga saat ini target luasan yang telah terealisasi dinilai sudah cukup baik.

“Dari luasan lahan padi yang ditargetkan seluas 57.916 hektare, sudah terealiasai luasanya 44.878 hektare. Jadi kurangnya masih 13.038 hektare lagi,” kata dia, Rabu (22/11/2017).

Target tersebut menurutnya akan segera terpenuhi saat masa tanam November-Desember tahun ini. Pasalnya saat ini sudah banyak diantara petani yang mulai menanam seiring dengan intensitas hujan sudah mulai tinggi.

Advertisement

Namun diakuinya sebagian yang ditanam merupakan padi jenis gogo, yang biasa ditanam di ladang dan tidak memerlukan banyak air.

“Sementara yang untuk tanaman padi sawah mayoritas belum mulai menanam karena ini baru awal musim hujan, sehingga airnya belum mencukupi. Karena padi sawah kan harus membutuhkan banyak air,” ujarnya.

Lain halnya dengan dengan tanaman jagung, karena saat ini sudah banyak yang menanam. Dari target lahan jagung seluas 50.422 hektare, yang sudah terealisasi seluas 4.4661 hektare. Artinya masih kurang 5.761 hektare, dari luas lahan jagung yang ditargetkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif