News
Rabu, 22 November 2017 - 12:10 WIB

Bukan Buku Asli, Isi Perpustakaan Futuristis di China Ternyata Cuma Gambar

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tampilan atrium utama Perpustakaan Tianjing (Shanghaiist)

Perbedaan pemahaman terkait desain perpustakaan membuat pengaplikasian desain tak sempurna.

Solopos.com, TIANJIN – Perpustakaan Tianjin Binhai di Tianjin, Tiongkok viral sejak pembukaannya pada Oktober 2017. Perpustakaan itu menjadi pusat pembicaraan karena desain arsitektur yang futuristis. Meski sempat membuat wow banyak orang, kini terungkap atrium utama yang tampak seperti rak buku ternyata tak seperti bayangan anggapan banyak orang.

Advertisement

Dilansir Yahoo.com, Kamis (16/11/2017), setelah dibuka dan mengundang ribuan pengunjung, terungkap buku-buku yang menjulang di rak futuristis ternyata hanyalah gambar yang ditempel di pelat alumunium. Rak utama perpustakaan tersebut berada di sebuah ruang di balik atrium utama. Ruang tersebut lebih tradisional dan mirip perpustakaan konvensioal lainnya.

Perpustakaan tersebut didesain oleh perusahaan asal Belanda bernama MVRDV. Terdiri dari lima lantai, perpustakaan tersebut dibuat di tanah seluas 33.700 meter persegi diklaim mampu mengoleksi hingga 1,2 juta buku.

“Ada perbedaan yang mecolok dengan foto yang viral dengan realita di perpustakaan,” ucap mahasiswa kedokteran bernama,Jiang Xue, 21.

Advertisement

Versi MRDV, atrium berisi rak dengan model futuristis itu niatnya akan benar-benar dipakai sebagai rak buku. Rencananya, rak-rak yang tinggi akan bisa diakses dari ruangan di belakang atrium. Namun perubahan jadwal pembangunan memaksa  tim arsitek mengubur niatan tersebut.

Atrium utama PerpustakaanTianjin (Shanghaiist)

“Perubahan rencana dilakukant sepihak dari pihak Tiongkok dan tak menggubris niatan awal MVRDV, ” ucap juru bicara MVRDV, Zhou Shuting.

Advertisement

Berlawanan dengan keterangan tersebut, Direktur Perpustakaan Tianjin Binhai, Liu Xiufeng, malah menyalahkan desain dari MVRDV. Liu menyebut desain futuristis itu membuat pengelola mengalami dilema.

Menurut Lie, saat diskusi desain perpustakaan, atrium utama memang hanya tempat untuk sirkulasi buku, tempat membaca, dan diskusi. Rencana untuk menambah tak buku tidak disetujui.“Kami hanya dapat menggunakan atrium seperti apa yang telah disetujui. Kami tidak bisa menaruh buku di rak-rak tersebut, ” jelas Liu.

Liu pun menegaskan secara bertahap gambar-gambar buku, yang membuat desain atrium seperti sebuah rak buku raksasa, akan segera dihilangkan.

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Unik Perpustakaan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif