Soloraya
Senin, 20 November 2017 - 10:45 WIB

WISATA KLATEN : Kesejukan dan Panorama Bukit Cemara Sewu di Bayat Pikat Pengunjung

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara berlatih motor trail di kawasan Bukit Cemara Sewu di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten, Minggu (19/11/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Wisata Klaten dimungkinkan bertambah dengan pengembangan Bukit Cemara Sewu.

Solopos.com, KLATEN — Bukit Cemara Sewu yang berada di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, bakal digarap jadi destinasi wisata. Suasana dan pemandangan di bukit itu disebut-sebut lebih menarik ketimbang Bukit Cinta di Desa Gununggajah, Bayat.

Advertisement

Salah satu pengunjung Bukit Cemara Sewu, Agus Nugroho, 16, warga Kecamatan Bayat, mengaku kunjungannya ke sana adalah kali ketujuh. Ia datang bersama temannya Reni Diah, 14.

“Di sini suasananya lebih sejuk ketimbang Bukit Cinta. Pemandangannya juga bagus,” ujar dia, saat ditemui di Cemara Sewu, Minggu (19/11/2017). Dia berharap, kawasan itu bisa ditata untuk memudahkan pengunjung mencapai lokasi cemara sewu.

Untuk ke sana, pengunjung harus berjalan kaki melalui jalan setapak yang menanjak sekitar 10 menit. Tak jarang, pengunjung mendapati jalan licin akibat hujan semalam. “Kalau jalannya dibeton misalnya kan jadi lebih mudah ke sininya,” kata Agus. (baca: Mau Bahagia? pergilah ke Bukit Cinta Klaten)

Advertisement

Pengunjung lain, Hengky TMB, 30, mengungkapkan hampir setiap sore ia dan rekan-rekannya dalam Terabas Mangkat Bayat, sebuah klub penggemar motor trail, menjelajah bukit milih Perhutani itu. Baginya, kondisi trek di sana memiliki banyak variasi dan nyaman dilalui. “Yang pasti ini paling dekat dengan base camp. Trek ini cocok buat latihan pemula,” tutur dia.

Ia menyatakan lokasi itu ditemukan tak sengaja oleh pegiat motor trail yang kerap berlatih di sana. Jalur menanjak dengan tanah padas menjadi tantangan khusus bagi pencinta motor trail.

“Sebenarnya sama seperti di Bukit Cinta. Awalnya jalur ngetrek. Lalu mulai digarap sebagai tujuan wisata. Selain buat ngetrek, di sini sering ada outbond atau kemah. Yang pacaran di sini juga banyak,” beber Hengky.

Advertisement

Warga di sekitar Bukit Cemara Sewu, Mujiyanto, 69, warga Dukuh Tegalmiri, Desa Banyuripan, Bayat, menanti-nanti turun tangan pemerintah mengelola bukit itu. “Ini yang saya tunggu-tunggu. Katanya 2018 mau dibuka,” ujar dia.

Dia menuturkan bukit Cemara Sewu jauh lebih dulu terkenal ketimbang Bukit Cinta. Banyak orang berdatangan untuk outbond mulai dari anak PAUD hingga perguruan tinggi. “Di sini kalau liburan atau tanggal merah pasti ramai pengunjungnya,” beber dia. (baca pula: Serunya Menjelajahi Grand Canyon Mini Ala Socokangsi Klaten)

Kepala Desa Banyuripan, Tugino, membenarkan ada rencana penataan kawasan itu menjadi objek wisata baru. “Kami juga harus berkoordinasi dulu dengan Perhutani soal izin pengelolaan lahan itu seperti apa. Kalau klir, baru kami sampaikan usulan dan penganggaran di Musrenbangdes,” kata Tugino, Minggu.

Kawasan itu, lanjut Tugino, bakal dikembangkan menjadi tempat bermain. Di sana, dibangun sebuah konsep wisata outbond dilengkapi flying fox dan lainnya. Penataan juga dilakukan dengan mendirikan kios-kios agar warga bisa berjualan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif