Jogja
Senin, 20 November 2017 - 19:20 WIB

Waspadai Potensi Cuaca Buruk di Akhir November

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berlari saat gelombang tinggi menyapu Pantai Glagah, Temon Kulonprogo, Rabu (8/6/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Intensitas hujan tinggi diprediksi akan terjadi pada akhir November 2017

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —Intensitas hujan tinggi diprediksi akan terjadi pada akhir November 2017. Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Gunungkidul pun mulai mewaspadai bencana longsor dan angin kencang yang berpotensi terjadi saat intensitas hujan tinggi.

Advertisement

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sutaryono mengatakan berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), awal musim penghujan jatuh pada akhir November. Intensitas hujan diperkirakan cukup tinggi dan dapat menimbulkan potensi bencana di sejumlah wilayah.

“Perlu diwaspadai karena sangat berpotensi terjadi cuaca buruk yang bisa mengakibatkan bencana seperti angin kencang dan juga tanah longsor,” kata dia, Sabtu (18/11/2017).

Advertisement

“Perlu diwaspadai karena sangat berpotensi terjadi cuaca buruk yang bisa mengakibatkan bencana seperti angin kencang dan juga tanah longsor,” kata dia, Sabtu (18/11/2017).

Jika menilik kejadian pada tahun lalu, potesi angin kencang dapat terjadi hampir di seluruh wilayah kecamatan di Gunungkidul. Beberapa kali angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dan rumah roboh.

Teranyar pada Kamis (16/11/2017) lalu, angin kencang sudah terjadi dan merobohkan pohon yang mengahalahi jalan dan menimbulkan kemacetan di Desa Ngipak, Kecamatan Karangmojo.

Advertisement

Sementara itu, setelah terjadi angin kencang dan hujan lebat, potensi bencana longsor dapat terjadi. Oleh sebab itu, sejumlah kawasan yang memiliki potensi rawan longsor akibat letak geografis yang berbukit juga telah dipetakan. Diantaranya kawasan tersebut ada di Kecamatan Purwosari, Gedangsari, Patuk, Nglipar, Ngawen, Ponjong.

Dari enam kecamatan tersebut, terdapat 56 desa rawan longsor. Untuk itu antisipasi tanah longsor pun kini telah dilakukan. BPBD telah memasang Early Warning System (EWS) di 63 titik di sejumlah desa tersebut.

“Lokasi pemasangan tanda bahaya sendiri selain di lereng bukit, rambu longsor juga dipasang pada beberapa titik tebing kawasan pantai selatan Gunungkidul yang rawan longsor,” jelas Sutaryono.

Advertisement

Kemudian titik lokasi pesisir yang dipasang diantaranya, Pantai Baron ke timur meliputi Krakal, Kukup, Drini, Sepanjang hingga Pantai Pulang Sawal. Dengan adanya rambu-rambu itu, diharapkan masyarakat maupun pengunjung lebih berhati-hati.

Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono kini juga tengah mewaspadai adanya potensi cuaca buruk. Menurutnya jika mengacu pada prakiraan cuaca dari BMKG, kondisi laut mengalami perubahan karena adanya kenaikan tinggi gelombang antara 1,5 hingga 2 meter.

“Ini juga harus jadi perhatian bersama sehingga insiden di kawasan pantai dapat dicegah,” kata Marjono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif