Soloraya
Senin, 20 November 2017 - 17:35 WIB

PENCURIAN KLATEN : Pencuri Gasak Rp300 Juta dengan Pecah Kaca Mobil Terciduk

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu tersangka yang terlibat komplotan pencurian bermodus pecah kaca mobil dibopong saat berjalan di lantai II Polres Klaten, Senn (20/11/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Polisi Klaten menangkap tiga anggota komplotan pencuri bermodus pecah kaca mobil yang menggasak Rp300 juta di Ceper.

Solopos.com, KLATEN — Aparat Satreskrim Polres Klaten menangkap tiga pelaku komplotan pencuri dengan modus pecah kaca mobil. Mereka menggasak uang Rp300 juta saat beraksi di Kecamatan Ceper, Oktober lalu.

Advertisement

Aksi pecah kaca mobil oleh komplotan itu terjadi pada 3 Oktober lalu. Korbannya seorang pengusaha barang rongsokan bernama Suyanto, 49, warga Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi. Peristiwa itu terjadi di depan gudang rongsokan di Dukuh/Desa Kurung, Kecamatan Ceper.

“Para pelaku sudah merencanakan aksi mereka sebelumnya. Salah satu pelaku bertugas mencari sasaran dengan modus ikut antre di bank namun tidak melakukan transaksi. Setelah mendapatkan sasaran, yang bersangkutan menghubungi temannya untuk membuntuti calon korban,” kata Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono, saat merilis kasus tersebut, Senin (20/11/2017).

Advertisement

“Para pelaku sudah merencanakan aksi mereka sebelumnya. Salah satu pelaku bertugas mencari sasaran dengan modus ikut antre di bank namun tidak melakukan transaksi. Setelah mendapatkan sasaran, yang bersangkutan menghubungi temannya untuk membuntuti calon korban,” kata Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono, saat merilis kasus tersebut, Senin (20/11/2017).

Kapolres mengatakan para pelaku terungkap setelah polisi menyelidiki selama tiga pekan dengan memeriksa rekaman kamera CCTV hingga meminta keterangan petugas keamanan dan warga. Tiga pelaku ditangkap di salah satu tempat indekos wilayah Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (17/11/2017).

Ketiga tersangka yakni Ali Sudin, 21, Agus Kurniawan, 25, serta M. Yusuf, 37. Ketiganya merupakan warga Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Ali Sudin ditembak polisi di kedua kakinya lantaran mencoba kabur saat akan ditangkap aparat.

Advertisement

Kapolres menjelaskan saat ini masih mengejar tiga pelaku lainnya yang masih buron. Mereka berinisial Mw, 26, yang bertugas memboncengkan Ali Sudin serta mengawasi keadaan sekitar bank dan Fr, 54, yang menjadi pimpinan komplotan tersebut. Satu pelaku belum diketahui identitasnya.

Pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut bertugas memecahkan kaca mobil serta mengambil uang di dalamnya. Atas kejadian itu, Kapolres mengimbau warga agar tak segan meminta bantuan polisi ketika membawa uang dalam jumlah besar. Ia menggaransi pengawalan dari aparat tak dipungut biaya alias gratis.

“Masyarakat kalau mengambil uang dalam jumlah besar biasakan lapor ke polisi untuk mendapatkan pengawalan dan itu gratis. Biasakan kalau sedang membawa uang dalam jumlah besar tidak berhenti-henti selama perjalanan. Langsung menuju ke tempat tujuan saja. Apalagi kalau hanya diletakkan di jok belakang mobil, istilahnya itu makake,” katanya.

Advertisement

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Suardi Jumaing, mengatakan selain beraksi di Klaten, komplotan itu juga beraksi di Sukoharjo. Namun, polisi masih menggali informasi dari para tersangka terkait aksi di daerah lain tersebut.

Sementara itu, Ali Sudin mengaku baru kali pertama terlibat dalam aksi pencurian. Ia bertugas mengamati calon korban dengan masuk ke bank.

“Saya tugasnya mengawasi siapa saja yang membawa uang. Kalau ada yang bawa uang banyak saya diminta memberi tahu yang lain. Saya hanya diajari itu saja,” katanya.

Advertisement

Dari aksi tersebut, Ali mendapat bagian Rp15 juta. Uang senilai Rp3 juta ia kirimkan ke keluarganya di Sumatra Selatan. Ia tak mengetahui secara persis jumlah uang yang dicuri.

“Sisa uang Rp12 juta untuk jajan. Saya hanya diberi lewat transfer. Saya tidak tahu totalnya dapat berapa. Sudah diberi itu saja saya terima kasih,” kata pria yang mengaku bekerja sebagai juru parkir di Solo itu.

Setelah tertangkap aparat, Ali mengaku menyesal. Ia juga berjanji tak bakal mengulangi perbuatannya terlibat dalam aksi komplotan pencurian. “Saya mengakui perbuatan saya. Saya tulang punggung keluarga saya,” kata Ali.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif