Jogja
Senin, 20 November 2017 - 07:55 WIB

Nama Polres Gunungkidul Dicatut untuk Modus Penipuan

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Solopos/Dok)

Penelepon meminta agar paket makanan tersebut dikirim ke Polres

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pemilik warung makan ataupun usaha yang bergerak di bidang kuliner lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang saat ini berkembang. Pasalnya akhir-akhir ini muncul modus penipuan yang mencatut pihak kepolisian dengan jalan memesan makanan.

Advertisement

Pengelola wisata kuliner Kampung Emas Plumbungan, Desa Putat, Patuk Gunawan mengakui nyaris menjadi korban penipuan oknum tak bertanggungjawab mengatasnamakan Polres Gunungkidul. Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (17/11/2017) lalu, di mana ada seorang penelepon yang memesan makanan sebanyak 15 paket.

Penelepon meminta agar paket makanan tersebut dikirim ke Polres, kemudian diserahkan kepada Agus, salah seorang anggota yang bertugas di satuan reskrim Polres Gunungkidul. Sejak awal, Gunawan mengaku sudah curiga dan janggal karena penelpon memiliki logat bahasa yang berbeda dengan umumnya masyarakat di Gunungkidul.

“Jelas saya curiga karena dia tidak bisa menyebutkan harga paketan makanan yang Kampung Emas miliki. Tiba-tiba setelah saya menyebutkan harganya, si penelpon langsung menutup sambungan telepon,” kata Gunawan kepada wartawan, Minggu (19/11/2017).

Advertisement

Menurut dia, dengan kejadian tersebut pihaknya akan lebih berhati-hati. Informasi tentang modus penipuan itu juga telah disampaikan ke seluruh pengelola agar lebih berhati-hati. “Saya memang tidak sampai melaporkan ke polisi. Tapi agar peristiwa itu terjadi, saya meminta kepada pengelola Kmapung Emas untuk berhati-hati. sebab potensi penipuan masih mungkin terjadi karena nomor pengelola sudah banyak tersebar di internet,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino mengakui adanya potensi penipuan yang mengatasnamakan jajaran polres. Modus yang digunakan dengan cara memesan makanan untuk kemudian dibawa ke kantor polisi. Menurut dia, tindak pidana penipuan ini sudah pernah terjadi di Polsek Tanjungsari dan Semanu.

“Untuk polres memang belum ada, dan baru tahu setelah teman wartawan menelpon. Yang jelas penipuan mengatasnamakan kepolisian banyak dilakukan dengan cara memesan makanan,” katanya.

Advertisement

Ngadino pun berharap kepada pemilik warung maupun usaha jasa kuliner agar lebih berhati-hati. Saat menerima pemesanan, khususnya berkaitan dengan pihak kepolisian jangan langsung percaya dan harus konfirmasi terlebih dahulu. “Ini agar terhindar dari penipuan. Jadi saat ada yang pesan dan mengatasnamakan polisi, bisa dikonfirmasi ke polsek terdekat,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif