Soloraya
Minggu, 19 November 2017 - 19:35 WIB

TOL SOLO-NGAWI : Perbankan Makin Intensif Sosialisasi, Begini Mekanisme Transaksi Nontunai Tol

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati stan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (12/11/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Kalangan perbankan makin intensif menyosialisasikan transaksi nontunai untuk masuk tol Solo-Ngawi.

Solopos.com, SOLO — Perbankan makin intensif dan masif menyosialisasikan program transaksi nontunai untuk masuk dan keluar tol Solo-Ngawi mulai awal 2018 mendatang.

Advertisement

Enam perbankan digandeng untuk penyediaan kartu transaksi nontunai tol Solo-Ngawi. Keenam bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank Central Asia (BCA), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Jateng.

“Kami ingin memastikan jelang operasional tol ini [pembayaran nontunai] sudah tersosialisasi dengan baik, kartu dari enam bank sudah bisa dipergunakan semua, memberi tahu warga bagaimana penggunaannya,” kata Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, di sela-sela Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Pembayaran Non Tunai dengan Uang Elektronik Jalan Tol Solo-Ngawi di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (19/11/2017). (Baca: 3  Gerbang Tambahan Beroperasi Tahun Depan, Ini Lokasinya)

Advertisement

“Kami ingin memastikan jelang operasional tol ini [pembayaran nontunai] sudah tersosialisasi dengan baik, kartu dari enam bank sudah bisa dipergunakan semua, memberi tahu warga bagaimana penggunaannya,” kata Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, di sela-sela Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Pembayaran Non Tunai dengan Uang Elektronik Jalan Tol Solo-Ngawi di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (19/11/2017). (Baca: 3  Gerbang Tambahan Beroperasi Tahun Depan, Ini Lokasinya)

Bandoe mengatakan produk pembayaran tol nontunai yang dapat dipilih masyarakat di antaranya Bank Mandiri dengan E-toll card, Brizzi dari BRI, Blink dari BTN, Tap Cash dari BNI, Flazz dari BCA, dan e-Bima dari Bank Jateng. Bandoe menjelaskan untuk pengisian saldo kartu tol elektronik dapat dilakukan di minimarket maupun rest area tol Solo-Ngawi.

Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,25 kilometer merupakan bagian dari tol Solo-Kertosono (Soker). Dari Ngawi, tol berlanjuta sampai Kertosono sepanjang 88,35 kilometer. Terdapat lima gerbang Tol Soker yang sudah siap aktif Januari mendatang, di antaranya gerbang tol Kartasura (Ngasem), gerbang tol Solo (Klodran), gerbang tol Karanganyar (Kebakkramat), gerbang tol Sragen (Pungkruk), dan gerbang tol Ngawi.

Advertisement

“Dengan transaksi menggunakan kartu ini sekaligus mendorong Solo Smart City, yakni transformasi transaksi dari cash menjadi non-cash,” katanya.

Direktur Keuangan PT Solo Ngawi Jaya selaku pemegang Konsesi Jalan Tol Solo-Kertosono ruas Solo-Ngawi, Yudhi Mahyudin, memperkirakan dibutuhkan sekitar 40.000 e-card pada tahap awal pembukaan jalan tol Soker.

“Tahap awal traffic kami perkirakan 20.000 kendaraan yang menggunakan jalan tol. Tapi kan tidak tiap hari orang melewati jalan tol. Jadi kemungkinan saya perkirakan kartu yang dibutuhkan mungkin ya kurang lebih 40.000 kartu,” katanya.

Advertisement

Dalam penyediaan kartu tol elektronik tersebut, SNJ bekerja sama dengan enam perbankan yang kini terus disosialisasikan kepada masyarakat. Untuk pembangunan tol ini pemerintah memberikan subsidi berupa biaya pembebasan lahan dan konstruksi sepanjang 59,74 kilometer.

Dengan demikian, untuk ruas Solo-Ngawi, pemerintah membangun konstruksi dari Kartasura sampai Karanganyar sepanjang 20,9 kilometer. Sedangkan PT SNJ membangun konstruksi dari Karanganyar sampai Ngawi sepanjang 69,35 kilometer.

Begitupun dengan ruas Ngawi-Kertosono, pemerintah membangun sepanjang 38,84 kilometer sedangkan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) membangun sepanjang 49,51 kilometer.

Advertisement

Lalu bagaimana mekanisme pembayaran tol secara nontunai itu akan dijalankan?Manager Operasional PT SNJ Imam Zarkasih menjelaskan dengan sistem tertutup, pengguna jalan tol harus menempelkan kartu saat memasuki pintu tol dan saat keluar. (Baca: Bukan Jalan, Tingkatkan Kesempatan, Hubungkan Wilayah, Lancarkan Pembangunan)

Saat kartu di-tap di pintu masuk, sistem akan merekam kelas kendaraan, identitas gerbang masuk, serta membuka pintu tol. Selanjutnya saat melewati pintu keluar, pengguna kembali menempelkan kartu ke pintu. Pada saat keluar tersebut secara otomatis saldo akan dipotong berdasarkan perhitungan jarak pintu masuk dan keluarnya.

“Jadi dengan sistem ini pengguna hanya membayar sesuai dengan jarak yang dilalui,” katanya.

Berbeda dengan sistem terbuka di mana diterapkan merata tanpa mempertimbangkan jarak. Sistem tol terbuka biasanya diterapkan di jalan-jalan tol jarak pendek seperti tol dalam kota.

Dia mencontohkan jalan tol Semarang A, B, C, dan jalan tol Jagorawi, serta jalan tol lain di Jakarta. Transaksi non tunai dalam operasional jalan Tol Solo-Kertosono telah dicanangkan sejak 1 Oktober lalu. PT SNJ pun kini gencar menyosialisasikan program elektronifikasi tol bersama kalangan perbankan pada berbagai kesempatan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif