Jogja
Minggu, 19 November 2017 - 02:20 WIB

Ini Dia, Juara Sayembara Desain Penanda Keistimewaan, Seperti Apa Konsepnya?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo kraton Ngayogyakarta hadiningrat (IST)

Sayembara Desain Kawasan Terpadu Penanda Keistimewaan yang ditutup pada Selasa (7/11/2017) lalu telah menghasilkan enam karya terbaik

Harianjogja.com, SLEMAN –– Sayembara Desain Kawasan Terpadu Penanda Keistimewaan yang ditutup pada Selasa (7/11/2017) lalu telah menghasilkan enam karya terbaik. Adapun arsitek muda yang memilih konsep pasar menjadi pemenang sayembara itu.

Advertisement

Sebagai Ketua tim pemenang sayembara, Ardianti Savitri Anggiasari, 24, mengungkapkan bahwa dirinya dan empat orang lainnya memilih pasar sebagai konsep kawasan karena pasar adalah tempat bertransaksi masyarakat. Baik transaksi berdasarkan ekonomi hingga transaksi budaya, segala jenis pertukaran bisa ia harapkan bisa terjadi di dalamnya.

“Jadi ide utama kami berawal dari tempatnya agak lokal dan sedikit jauh dari keramaian, kita pengen cari tahu apasih yang dibutuhkan masyarakat lokal di area itu, dan pasar idenya, kemudian pasar itu akan berkembang,” jelas perempuan yang akrab disapa Anggi itu.

Anggi mengatakan bahwa tumbuh melalui pasar, ia nilai sebagai salah satu ruh dari Keistimewaan Jogja dan Jogja Gumregah. Di mana gumegrahnya bangunan Penanda Keistimewaan itu ia desain bangunan yang retak akibat interaksi masyarakat di dalamnya. Adapun bangunan yang atap bangunan diwarnai hijau akan membuat atap itu senada dengan harapan timnya agar tidak menebang pohon di sekitarnya.

Advertisement

“Jadi selanjutnya penutup bangunan sama-sama hijau dengan sekitarnya yang masih banyak pohon, terlihat seperti area sekitarnya, minimalis, dan di dalamnya [rekahan bangunan] akan tumbuh suatu kehidupan baru,” ujar ketua dari tim yang beranggotakan empat orang itu.

Ia berharap desain yang ia buat bersama empat orang temannya itu bisa berguna untuk Keistimewaan Jogja. “Targetnya sebagai pemikiran kami, sebagai arsitek yang muda, ingin memberikan segar dan baru aja terkait rebranding ini,” jelasnya.

Selain tim yang dipimpin Anggi, masih ada lima tim lainnya yang hadir pada acara Penjurian Sayembara Desain Kawasan Terpadu Penanda Keistimewaan di Hotel Sahid Raya, Depok, Sleman. Di mulai pada pukul 19.30 WIB, acara itu juga dihadiri M. Arief Budiman selaku Tim Pengarah Sayembara Desain Kawasan Terpadu Penanda Keistimewaan.

Advertisement

Saat memberikan pernyataan di hadapan media dan pemenang, Arief Budiman berharap Kawasan Penanda Keistimewaan ini nantinya akan menjadi sebuah ikon DIY. Arief Budiman mengatakan bahwa nantinya ikon mampu memberikan ucapan ke pada dunia, terlebih saat wilayah selatan DIY telah menjadi pintu masuknya.

“Karena ini konsep terintergrasi dengan bandara yang baru di kulonprogo, dengan pelabuhan di sekitar parangkusumo. Ini adalah pintu masuk, sugeng rawuh [selamat datang], jogja itu lewat penanda keistimewaan,” jelasnya.

Menurut Arief Budiman, Walaupun tim milik Anggi telah terpilih sebagai enam terbaik. Tetapi tidak serta-merta desain milik Anggi itu digunakan langsung oleh Pemda DIY. Adapun karya keenam kontestan itu akan disatukan dalam sebuah konsep bersama. Yang diharapkan akan bisa menginterpretasikan Keistimewaan Jogja dan Jogja Gumregah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif