Soloraya
Minggu, 19 November 2017 - 15:35 WIB

CAR FREE DAY SOLO : Jalur Lambat Steril, Giliran Kantong Parkir Sekitar Jl. Slamet Riyadi yang Semrawut

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dishub Solo menghalau pengguna sepeda motor yang nekat masuk jalur lambat Jl. Slamet Riyadi, Minggu (19/11/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Kantong parkir di sekitar area CFD Jl. Slamet Riyadi Solo semrawut setelag Dishub mengawasi ketat jalur lambat.

Solopos.com, SOLO — Kesemrawutan di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi kini beralih ke kantong parkir resmi setelah Dinas Perhubungan (Dishub) Solo memperketat pengawasan jalur lambat jalan protokol tersebut agar steril arus lalu lintas maupun parkir kendaraan bermotor.

Advertisement

Seorang pengunjung CFD, Hilma Agustin, 24, menilai kantong parkir di seputaran pertigaan Jl. Cipto Mangunkusumo-Jl. Slamet Riyadi kini berubah semrawut setelah Dishub menutup akses kendaraan bermotor masuk jalur lambat Jl. Slamet Riyadi saat kegiatan CFD.

Jumlah kendaraan bermotor yang terparkir di Jl. Cipto Mangunkusumo di pertigaan tersebut terlalu banyak sehingga justru mengganggu akses para pejalan kaki dan pesepeda yang ingin keluar masuk area CFD. Hilma menyarankan Dishub lebih memerhatikan lagi dampak dari penerapan kebijakan steril kendaraan bermotor di jalur lambat. (Baca: Tim akan Menilang Pengendara yang Nekat Masuk Jalur Lambat Jl. Slamet Riyadi)

Advertisement

Jumlah kendaraan bermotor yang terparkir di Jl. Cipto Mangunkusumo di pertigaan tersebut terlalu banyak sehingga justru mengganggu akses para pejalan kaki dan pesepeda yang ingin keluar masuk area CFD. Hilma menyarankan Dishub lebih memerhatikan lagi dampak dari penerapan kebijakan steril kendaraan bermotor di jalur lambat. (Baca: Tim akan Menilang Pengendara yang Nekat Masuk Jalur Lambat Jl. Slamet Riyadi)

“Iya ini tadi saya agak kesusahan masuk sini [Jl. Slamet Riyadi]. Terlalu banyak sepeda motor yang parkir di tepi jalan [Cipto Mangunkusumo]. Kami yang datang dengan membawa sepeda kayuh kini cukup kesulitan masuk area CFD lantaran terhalang sepeda motor yang terparkir kurang tertata,” kata Hilma saat ditemui Solopos.com di depan Bank BTN Jl. Slamet Riyadi, Minggu (19/11/2017) pagi.

Hilma melihat para juru parkir (jukir) kewalahan saat mengatur penataan parkir sepeda motor di seputaran pertigaan Jl. Cipto Mangunkusumo-Jl. Slamet Riyadi. Dia menyaksikan beberapa kali para jukir tersebut hanya bisa mengiyakan perkataan pemilik kendaraan yang memberi tahu mereka telah memarkirkan kendaraan di Jl. Cipto Mangunkusumo.

Advertisement

“Saya rasa sekarang semakin sedikit pengunjung yang parkir kendaraan di jalur lambat. Mereka kini memarkirkan kendaraan di kantong parkir resmi. Namun sayang, mereka belum sepenuhnya memperhatikan kepentingan para pesepeda dan pejalan kaki. Di kantong parkir, pengunjung masih suka asal-asalan. Mereka masih mementingkan diri sendiri dengan asal bisa parkir dekat dengan area CFD. Padahal posisi kendaraan mereka masih menghalangi akses pengunjung CFD lainnya,” terang Hilma. (Baca: Jalur Lambat Slamet Riyadi Semrawut Lagi karena Tak Ada Razia)

Pengunjung CFD lain, Herman Ariyawan, 37, juga menilai sejumlah kantong parkir resmi kini berubah semrawut setelah Dishub menutup akses kendaraan bermotor masuk jalur lambat Jl. Slamet Riyadi saat kegiatan CFD. Dia mencontohkan, kondisi parkir pengujung CFD yang masih kurang tertata yakni terlihat di Jl. Dr. Soepomo.

Herman menyaksikan terlalu banyak kendaraan yang parkir di Jl. Soepomo sehingga menganggu akses pesepeda dan pejalan kaki. Dia menilai kondisi itu terjadi karena banyak masyarakat yang akhirnya memarkirkan kendaraan di Jl. Dr. Soepomo ketika mengetahui ternyata tidak diizinkan petugas masuk ke area CFD.

Advertisement

“Kondisi kantong parkir tetap harus diawasi. Idealnya sepeda motor hanya boleh diparkir di jalan hanya satu baris. Jangan ada terlalu banyak kendaraan yang terparkir di jalan-jalan yang ditetapkan sebagai kantong parkir karena bisa mengganggu kenyamanan pesepeda dan pejalan kaki. Parkir lebih baik dibuat memanjang. Masyarakat harus siap berjalan kaki jauh ketika tidak mendapat jatah ruang parkir di lokasi dekat dengan area CFD,” jelas Herman.

Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Solo, Ari Wibowo, menyampaikan Dishub terus mengevaluasi penerapan kebijakan larangan melintas dan parkir bagi kendaraan bermotor di jalur lambat Jl. Slamet Riyadi saat kegiatan CFD.

Dia menyampaikan persoalan penataan parkir kendaraan bermotor juga telah dibahas dalam rapat evaluasi Dishub. Pada dasarnya Dishub mengimbau masyarakat tidak memaksakan kehendak untuk parkir di lokasi terdekat area CFD. Dia mengarahkan masyarakat bisa memarkir kendaraan di lokasi yang masih longgar di kantong parkir pengunjung CFD.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif