Jogja
Sabtu, 18 November 2017 - 18:19 WIB

Wacana Menghidupkan Jalur Kereta Api Palbapang Dianggap Terlalu Dini

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi kios di Terminal Palbapang yang membuat nilai evaluasi Adipura 2017 terminal ini rendah, Selasa (8/8/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan bahwa wacana menghidupkan jalur kereta api Palbapang sebuah bahasan terlalu dini

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Menanggapi wacana dihidupkan kembali Stasiun Palbapang dengan wilayah Samas sebagai daerah pengembangan di Bantul, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan bahwa hal itu ialah sebuah bahasan terlalu dini, Jumat (17/11/2017).

Sebelumnya Bupati Bantul, Suharsono berambisi untuk menghidupkan Stasiun Palbapang dengab kawasan Samas untuk sebagai pintu masuk DIY di pelatarah Bangsal Kepatihan, Kamis (16/11/2017).

Adapun usulan yang kiranya membutuhkan 100 hektare tanah itu ingin ia selesaikan sebelum bandara New Yogyakarta Internasional Airport selesai.

Advertisement

Namun menurut Tavip pelaksanaan pembangunan tersebut adalah sebuah program dengan penyelesaian dalam jangka waktu yang panjang. Di mana saat ini masih ada pekerjaan rumah Pemda DIY berupa program Kawasan Industri Piyungan belum juga selesai.

“Itu yang akan diselesaikan bareng-bareng secepatnya, malah lebih produktif, sambil para ekspert mengkaji tentang itu, untuk [itu] saya mengatakan terlalu dini ya,” ujar Tavip.

Adapun menurut Tavip pengembangan itu belum bisa diselesaikan dalam jangka pendek. Terlebih program ambisius milik Suharsono itu belum ada kesepakatan dengan Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Advertisement

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Tavip memperkirakan bahwa PT KAI tidak semudah itu mengiyakan izin terkait penghidupan Stasiun Palbapang dan lajur lamanya. Pasalnya PT KAI pasti akan menghitung untung ruginya, terkait usulan Suharsono itu.

“Ya untuk jangka panjang dalam arti punya mimpi itu sah, nanti kita diskusikan aspek teknis termasuk dengan PT KAI, mungkin implikasinya, mungkin pembiayaannya kita rumuskan lebih detail lagi,”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif