Jogja
Sabtu, 18 November 2017 - 11:40 WIB

Mahasiswa Kalimantan di Jogja Kampanyekan Pelestarian Budaya Dayak

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung menyaksikan stan pameran hasil karya seni budaya dalam PSBDK ke-15, Rabu (15/11/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Mahasiswa Kalimantan gelar Pesta Seni Budaya Dayak se-Kalimantan (PSBDK).

Harianjogja.com, SLEMAN— Himpunan Pelajar Mahasiswa Dayak Kapuas Hulu (HPMDKH) Kalimantan Barat menggelar Pesta Seni Budaya Dayak se-Kalimantan (PSBDK) ke-15 di area gedung dan halaman Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri (PKKH) UGM dari Rabu (15/11/2017) hingga Jumat (17/11/2017). Kegiatan itu digelar untuk melestarikan budaya dayak yang berpotensi ditinggalkan oleh kaum muda karena perkembangan arus teknologi informasi.

Advertisement

Sejumlah rangkaian acara yang digelar antara lain berbagai perlombaan dan atraksi seni budaya. Kemudian ada puluhan stan perwakilan dari setiap kabupaten di Kalimantan yang menampilkan berbagai seni budaya dan peralatan tradisional.

Ketua Panitia PSBDK ke-15 Alexander Ongki Anas Pralindo menilai, budaya manapun akan dapat tergerus oleh arus teknologi informasi jika tidak ada upaya pelestarian. Tak terkecuali budaya dayak, kata dia, perlu untuk terus dilestarikan terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dalam kegiatan itu, tidak hanya memperkenalkan budaya dayak Kalimantan Barat, namun Kalimantan pada umumnya, dengan tema Harmonisasi Budaya Dayak Melalui Kolektifitas Kearifan Lokal.

“Minat menyelami budaya ini mungkin kalah dengan gadget, teknologi informasi. Paling tidak anak muda harus tahu asal dari mana budaya di daerah asal itu seperti apa,” terangnya, Kamis (16/11/2017).

Advertisement

Oleh karena itu, meski PSBDK merupakan kegiatan rutin, maka konten harus dipertajam agar bisa efektif menyasar pelajar dan mahasiswa asal Kalimantan yang tinggal di Jogja.

Ia menambahkan, dalam kegiatan itu melibatkan 40 forum mahasiswa dari berbagai kabupaten dan provinsi di Kalimantan. Terutama di daerah yang memiliki adat atau budaya khusus tentang Dayak yang bisa ditampilkan dalam kegiatan tersebut. Adapun jumlah mahasiswa asal Kalimantan sekitar 9.000 orang.

Panitia sengaja menghadirkan seniman atau masyarakat asli Kalimantan untuk kaitan penampilan seperti adat istiadat. “Selain itu sebagai obat rindu para mahasiswa asal Kalimantan di Jogja. Maka kami hadirkan seni budaya dari berbagai daerah di Kalimantan,” kata mahasiswa Etnomusikologi ISI Jogja ini.

Advertisement

Pihaknya mengapresiasi dukungan dari forum mahasiswa lainnya yang berasal dari luar Kalimantan utamanya Jogja. “Beberapa penari dari Jogja kami tampilkan, mahasiswa dari daerah lain juga banyak membantu,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif