Jateng
Sabtu, 18 November 2017 - 03:50 WIB

Jateng Gelar Wayang dan Ketoprak Tiap Bulan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ingin ada pergelaran wayang dan ketoprak setiap bulan di provinsinya.

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkeinginan ada pergelaran wayang dan ketoprak setiap bulan di provinsinya. Pergelaran rutin kesenian di Jateng itu diharapkannya mampu melestarikan budaya, sekaligus mengenalkan seni pertunjukkan tradisional kepada generasi muda.

Advertisement

“Pagelaran wayang dan ketoprak ini bisa digelar bergantian di 35 kabupaten/kota di Jateng, setiap acara wajib menyertakan tokoh-tokoh setempat sebagai pemain dan dikemas secara kolosal dengan melibatkan anak-anak. Saya kalau diundang pasti ikut,” kata Gubernur Ganjar Pranowo di Kota Semarang, Jateng, Senin (13/11/2017). Keinginan tersebut disampaikan Ganjar di pada acara Peringatan Hari Wayang Nasional 2017 yang dilaksanakan di halaman kantor Radio Republik Indonesia Semarang.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menilai jumlah dan kemasan pagelaran wayang dan ketoprak yang sudah ada saat ini belum cukup memuaskan sehingga perlu ada berbagai peningkatan, baik kualitas maupun kuantitas. Ganjar berharap pagelaran wayang dan ketoprak ini dapat membuka dimensi baru akan pelestarian kesenian tradisi sehingga seniman dituntut berkreasi dalam mengemas pertunjukan secara kolosal, termasuk memasukkan unsur-unsur inovasi modern, tapi tidak meninggalkan pakem tradisi.

“Anak-anak yang ikut main wayang atau ketoprak juga akan memiliki pengalaman yang tidak terlupakan sampai mereka dewasa. Wah saya pernah main ketoprak sama Pak Bupati dan Pak Gubernur,” ujarnya.

Advertisement

Pelibatan anak-anak dalam suatu pagelaran wayang dan ketoprak, kata Ganjar, wajib dilakukan karena merekalah yang nanti melestarikan kesenian tradisi. “Pelestarian kesenian tradisi bukan hanya sebagai tanggung jawab moral pada kekayaaan budaya leluhur, tapi juga erat kaitannya dengan internalisasi nilai-nikai kegamaan dan kebangsaan pada anak-anak,” katanya.

Secara khusus, politikus PDI Perjuangan itu mengapreasi Peringatan Hari Wayang Nasional 2017 yang melibatkan pelajar dengan seni karawitan. Ketua Panitia Hari Wayang Nasional 2017 Sukirno menambahkan bahwa peringatan tahun ini bertema “Mencintai Wayang Bukti Nyata Bangsa Yang Berbudaya” sudah berlangsung sejak Selasa (7/11/2017).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif