Soloraya
Sabtu, 18 November 2017 - 15:00 WIB

BENCANA SRAGEN : 80 Aktivis Bersihkan Sungai Garuda dari Barongan Bambu

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegiat kemanusiaan membersihkan Sampah berupa barongan bambu dan ranting pohon menyumbat pintu Bendung Pleret di Ngledok, Sragen Tengah, Sragen, Sabtu (18/11/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Bencana Sragen, aktivis membersihkan Sungai Garuda dari barongan bambu.

Solopos.com, SRAGEN — Tim gabungan dari berbagai lembaga dan komunitas di Sragen membersihkan sampah berupa barongan bambu di sepanjang aliran Sungai Garuda, tepatnya di pintu Bendung Pleret, Jembatan Ngledok, dan Jembatan Kranggunan, Tangkil, Sragen, Sabtu (18/11/2017).

Advertisement

Bersih-bersih sungai tersebut dilakukan 80 orang dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Search and Rescue (SAR) MTA, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri (FKPPI), Kumpulan Wong Sragen (KWS), Senkom, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen.

Suparmin, 55, warga Kampung Setren RT 055, Sragen Wetan, Sragen, mengatakan barongan bambu itu menumpuk dan menyumbat di Bendung Pleret ini sejak terjadi hujan deras yang berdampak pada penambahan debit air di Sungai Garuda pada Kamis (16/11/2017) lalu.

“Barongan itu menyumbat pintu air itu. Air sungai yang seharusnya terus mengalur hingga Bengawan Solo ada balik ke atas. Tetapi tidak ada yang terkena dampak luapan,” ujar Suparmin saat berbincang dengan 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif