Jogja
Sabtu, 18 November 2017 - 07:40 WIB

30 Keluarga di Gunungkidul Dapat Ganti Rugi Rp6,4 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana desa (Solopos)

Lahan warga yang terkena pembangunan sirkuit balap seluas 4,7 hektare.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertarung) Kabupaten Gunugkidul segera melunasi lahan untuk pembangunan sirkuit balap  di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu.

Advertisement

Rencanaya dalam bulan ini pembayaran akan dilakukan kepada masing-masing pemilik lahan melalui rekening bank. “Saat ini sedang finalisasi dokumen kepemilikan lahan. Kami juga koordinasi dengan tim dan juga pihak bank untuk menyiapkan rekening penerima ganti rugi. Peluasannya Insya Allah pekan depan,” kata  Kepala Dispertarung Kabupaten Gunungkidul, Winaryo Kamis (16/11/2017).

Menurut dia, total luas lahan warga yang terkena proyek pembangunan sirkuit balap seluas 4,7 hektare. Lahan seluas itu akan ditebus dengan nilai Rp6,4 miliar. Dana tersebut bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017.

Anggaran sebesar Rp6,4 miliar diperuntukan bagi 30 keluarga pemilik lahan yang terkena pembangunan.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Desa Pacarejo, Suhadi mengatakan telah ada kesepakatan antara warga pemilik tanah dengan tim dari kabupaten yang hendak melakukan pembelian tanah untuk pembangunan sirkuit balap. Sekitar 30 warga pemilik lahan seluas 4,7 hektare yang hendak dibangun sirkuit balap telah mengisi lembar formulir persetujuan serta ganti rugi aset yang berada di atas lahan.

“Semua warga sudah disosialisasikan, bahkan kemarin tim dari kabupaten sudah mengumpulkan semua warga di Balai Desa. Semua warga sudah setuju, kemarin tim memberikan lembar persetujuan dan lembar ganti rugi aset yang terdapat di atas tanah tersebut, semuanya sudah diisi,” kata dia beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, pihaknya berharap pembangunan sirkuit balap dapat benar-benar terealisasi. Sehingga dengan adanya sirkuit balap nantinya akan semakin meningkatkat perekonomian warga. Selain itu bagi para pembalap daerah yang selama ini belajar balapan dengan otodidak dapat terfasilitasi dengan baik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif