Jogja
Jumat, 17 November 2017 - 15:40 WIB

Mengapa Kebutuhan Darah di Kulonprogo Melonjak Dua Kali Lipat?

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi transfusi darah oleh donor darah sukarela PMI (JIBI/Solopos/Dok.)

Stok darah di PMI banyak dipasok dari luar Kulonprogo.

Harianjogja.com, KULONPROGO— Kebutuhan darah di Kulonprogo terus mengalami peningkatan. Palang Merah Indonesia (PMI) Kulonprogo sering kali harus mengambil stok darah dari kabupaten/kota lain untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Advertisement

Ketua Harian PMI Kulonprogo, Arif Prastowo mengatakan, sebelumnya kebutuhan darah rata-rata mencapai 200 kantong per bulan. Namun, angka itu terus mengalami peningkatan dalam setahun belakangan. Hal tersebut terjadi seiring berkembangnya fasilitas rumah sakit di wilayah Kulonprogo, misalnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sekarang dilengkapi unit hemodialisa. “Kebutuhan darah kita sekarang sekitar 400 kantong sebulan [melonjak dua kali lipat],” ungkap Arif, Jumat (17/11/2017).

Kondisi ketersediaan kantong darah di PMI Kulonprogo sebenarnya relatif aman dan mencukupi. Namun, 65% dari stok yang ada diakui merupakan bantuan dari PMI kabupaten/kota lain. Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk melalui kerja sama dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun swasta. PMI Kulonprogo juga meningkatkan intensitas sosialisasi mengenai pentingnya aksi donor darah untuk menolong sesama.

Arif selalu menyambut baik kegiatan donor darah massal yang diselenggarakan masyarakat. Semakin banyak aksi sosial itu dilakukan, semakin aman persediaan darah di PMI Kulonprogo. Dia berharap masyarakat lebih termotivasi untuk melakukan donor darah, baik secara rutin maupun ketika ada kebutuhan mendadak dalam kondisi darurat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif