Sport
Jumat, 17 November 2017 - 14:25 WIB

LIGA 2 : Cerita Pilu Persis Solo Tersingkir di 8 Besar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo meratapi kegagalan timnya melaju ke babak semifinal Liga 2 usai dikalahkan Kalteng Putra di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Senin (13/11). (Istimewa)

Liga 2 diwarnai dengan kegagalan Persis Solo.

Solopos.com, BEKASI – Hujan tipis mengguyur Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi saat berlangsungnya laga antara Kalteng Putra melawan Persis Solo, Senin (13/11/2017). Sekitar 2.500 anggota Pasoepati yang memadati tribune utara bersorak girang saat Persis Solo mendapat hadiah penalti pada menit ke-31.

Advertisement

Persis butuh gol untuk menyamakan kedudukan. Beban berat berada di pundak Tri Handoko yang dipercaya sebagai ekskutor penalti. Sayang, arah bola dari sepakan pemain bernomor punggung 10 itu berhasil dibaca dengan baik oleh kiper Kalteng Putra, Galih Sudaryono. Peluang emas itu pun terbuang percuma.

Kegirangan suporter pun berubah jadi kesedihan. Meski kecewa, para suporter tetap bernyanyi untuk memompa semangat M. Wahyu dkk. Di awal babak kedua, Freddy Mulli akhirnya menarik Tri Handoko dan memasukkan Rudiyana. Pergantian itu tidak berpengaruh pada kondisi tim.

Advertisement

Kegirangan suporter pun berubah jadi kesedihan. Meski kecewa, para suporter tetap bernyanyi untuk memompa semangat M. Wahyu dkk. Di awal babak kedua, Freddy Mulli akhirnya menarik Tri Handoko dan memasukkan Rudiyana. Pergantian itu tidak berpengaruh pada kondisi tim.

Persis tetap banyak menciptakan peluang, namun tidak ada gol tercipta. Bahkan, Rudiyana harus diganjar kartu merah setelah mendapat dua kartu kuning akibat pelanggaran yang dilakukannya.

Menit 90+4, wasit Prasetyo Hadi asal Surabaya meniup peluit panjang. Persis Solo resmi tersingkir dari kompetisi Liga 2 musim ini setelah menderita dua kekalahan di babak delapan besar. Kekalahan itu sekaligus memupus impian Persis promosi ke Liga 1.

Advertisement

Di tribune,sejumlah suporter juga menitikkan air mata. Sebagian memilih merangsek ke pinggir lapangan untuk menemui para pemain. Di tengah kesedihan akibat gagalnya Persis melenggang ke Liga 1, para suporter tetap bernyanyi.

Mereka seolah ingin membuktikan diri sebagai suporter sejati yang selalu mendukung tim dalam suka maupun duka. Chant Satu Jiwa membahana saat para pemain Persis Solo menyapa suporter di tribune. Para pemain dan ofisial ikut menenangkan para suporter yang dirundung kesedihan.

“Suporter sejati itu mencintai tanpa syarat. Jika kamu masih mencaci maki pemain atas kekalahan Persis, maka jangan bersorak jika Persis meraih kemenangan,” ujar Dwi Aditama salah seorang suporter Persis Solo kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Advertisement

Dalam jumpa pers seusai pertandingan Freddy Mulli menyampaikan permintaan maaf karena gagal membawa Persis Solo promosi ke Liga 1 tahun depan. Freddy juga membela Tri Handoko yang gagal mengeksekusi penalti. Dia menyebut pemain sekaliber Maradona saja bisa gagal mengeksekusi penalti.

Setelah laga melawan Kalteng Putra, Manajer Persis Solo Damar A. Pranoto memilih meninggalkan hotel The Green Bekasi tempat pemain dan ofisial menginap. Sehari setelah laga itu, para pemain juga meninggalkan hotel. Mereka ingin mencari hiburan guna melupakan kegagalan Persis Solo promosi ke Liga 1 musim depan.

Taman Puring Jakarta menjadi lokasi tujuan untuk berlibur. “Kami butuh refreshing saja untuk melupakan laga kemarin,” kata gelandang Persis, Eli Nasoka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif