Jogja
Jumat, 17 November 2017 - 04:20 WIB

Kesenjangan Prestasi Atlet Wushu DIY Jadi PR Besar

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para atlet wushu Jogja sedang menunjukkan kemampuannya dalam acara pelantikan Pengurus Provinsi Wushu Indonesia DIY periode 2017-2021 di Hotel Crystal Lotus, Selasa (14/11/2017).(Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

“Antara senior dengan juniornya [prestasinya] jomplang”

Harianjogja,com, SLEMAN-Pengurus Provinsi Wushu Indonesia DIY periode 2017-2021 resmi dilantik pada Selasa (14/11/2017). Kesenjangan prestasi atlet serta penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu di Jogja tahun depan, langsung menjadi pekerjaan rumah besar bagi pengurus baru.

Advertisement

Ketua Umum Pengurus Provinsi Wushu Indonesia DIY terpilih Muwardi Gunawan mengatakan, pada Maret 2018 nanti, pengurus akan mengadakan Kejurnas Wushu di Jogja. Kegiatan ini merupakan event terbesar pertama yang digarap pengurus wushu DIY. “Ini [Kejurnas] sekaligus menyiapkan Asian Games 2018,” kata dia kepada awak media seusia pelantikan di Hotel Crystal Lotus, Sleman, Selasa (14/11/2017).

Asian Games 2018 sendiri akan dilaksanakan di Indonesia mulai 18 Agustus-2 September 2018. Kompetisi olahraga terbesar se-Asia ini akan mengambil tempat di Jakarta dan Palembang.

Muwardi menyampaikan, berbagai persiapan sudah dilakukan. Salah satunya memberikan pelatihan kepada para pelatih wushu Indonesia melalui International Wushu Federation (Iwuf) agar prestasi para atlet wushu semakin meningkat. Pelatihan tersebut diberikan kepada pelatih dari 20 kota di Indonesia dan dilaksanakan di DIY bersamaan dengan pelantikan pengurus pada Selasa lalu.

Advertisement

Sebagai penggiat wushu yang sudah menjabat selama dua periode, Muwardi mengakui saat ini terjadi kesenjangan prestasi antara atlet wushu senior dan junior di Jogja. “Antara senior dengan juniornya [prestasinya] jomplang,” kata Muwardi.

Dalam masa kepemimpinannya ini, ia bertekad meleburkan kesenjangan itu dengan pembinaan secara berkelanjutan sehingga prestasi atlet senior dan junior sama-sama gemilang baik di kancah regional, nasional, maupun internasional. “Saat ini, DIY memiliki 60 atlet wushu yang berasal dari enam sasana,” jelas dia.

Pengurus Besar Wushu Indonesia Airlangga Hartarto yang hadir melantik pengurus wushu DIY mengatakan, Jogja sudah banyak melahirkan atlet wushu kelas nasional maupun internasional. Di antaranya adalah sepasang suami istri Marcia Ivana Ardelia Irmanto dan Julius Yoga Kurniawan.

Advertisement

Ia berharap ada regenerasi atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama Tanah Air. “Maka perlu pembinaan berjenjang agar atlet daerah bisa di bawa ke nasional. Kejurnas besok [Maret] juga jadi test event bagi atlet kita,” tuturnya.

Airlangga yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian ini mengapresiasi pengurus wushu DIY yang bersedia menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan penataran pelatihan bagi pelatih wushu se-Indonesia. “Hal ini menyatakan bahwa pengurus di Jogja benar-benar hebat,” tegasnya.

Pada Asian Games 2018 nanti, wushu menjadi cabang olahraga yang ikut dipertandingkan. Ia berharap, atlet wushu Indonesia berhasil menorehkan prestasi dalam ajang olahraga tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif