Jateng
Jumat, 17 November 2017 - 19:50 WIB

BENCANA JATENG : Banjir Rendam Tawangharjo, Grobogan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menembus banjir yang melanda Desa Mayahan, di Tawangharjo, Grobogan, Jateng, Jumat (17/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Bencana alam banjir di Tawangharjo, Grobogan, Jateng merendam puluhan rumah warga.

Semarangpos.com, GROBOGANPuluhan rumah warga di Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (17/11/2017), terendam banjir akibat tanggul saluran irigasi jebol karena tingginya debit air.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Agus Sulaksono ketika dihubungi Kantor Berita Antara via telepon dari Kudus, mengungkapkan tanggul yang jebol merupakan saluran irigasi. Tetapi, karena tingginya debit air yang harus ditampung mengakibatkan tanggul saluran irigasi di Desa Ploso Kecamatan Tawangharjo jebol sepanjang lima meteran.

Jebolnya tanggul saluran irigasi tersebut diperkirakan terjadi pada Jumat pukul 05.00 WIB. Selain karena faktor debit air yang besar, pada saat bersamaan air yang seharusnya dibuang ke Sungai Lusi juga tidak lancar, menyusul tingginya debit air di Sungai Lusi, sehingga air yang dibuang dari saluran irigasi mengalir lambat.

Jika debit air di Sungai Lusi bisa berkurang, dia memastikan genangan banjir yang menggenangi Desa Mayahan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan bisa berkurang. Akibat kejadian tersebut, puluhan rumah warga Desa Mayahan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

Advertisement

“Untuk sementara, tidak ada warga yang mengungsi karena mereka lebih memilih bertahan di rumah,” ujarnya.

Ia mengingatkan jika ada tanda-tanda debit air meningkat, warga diminta untuk waspada. Apalagi, lanjut dia, hingga saat ini di wilayah setempat masih turun hujan meskipun dengan intensitas yang kecil.

Sementara itu, BPBD Grobogan bersama TNI dan Polisi membuat posko untuk membantu warga yang terkena dampak banjir. Selain itu, BPBD Grobogan juga menyiapkan kawat bronjong serta 500 karung plastik serta dari Dinas Pengairan sebanyak 1.000 karung untuk perbaikan sementara tanggul yang rusak.

Advertisement

Ia mengatakan perbaikan tanggul hanya bisa dilakukan ketika air sudah surut. Banjir yang terjadi di Desa Mayahan juga mengakibatkan salah satu sekolah dasar di desa setempat ikut terkena dampak, sehingga siswanya harus diliburkan sambil menunggu genangan banjir surut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif