Soloraya
Jumat, 17 November 2017 - 20:15 WIB

BANJIR SOLO : Kali Anyar akan Dipasangi Alat Monitoring Ketinggian Air, di Sini Lokasinya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Anyar depan Terminal Tirtonadi Solo, Minggu (19/8/2016). (Burhan AN/JIBI/Solopos)

BPBD Solo akan memasang alat monitoring ketinggian Kali Anyar untuk mendeteksi banjir.

Solopos.com, SOLO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo akan memasang alat monitoring ketinggian air di aliran Kali Anyar. Alat berupa pipa berikut ukuran ketinggian itu akan dipasang di bawah Jembatan Biru, Mojosongo.

Advertisement

Pegawai Staf Logistik dan Kedaruratan BPBD Solo, Arief Fahmi Rahmansyah, mengatakan pemasangan alt monitoring ketinggian air Kali Anyar menjadi patokan banjir di berbagai daerah yang dilalui aliran sungai tersebut. Daerah itu di antaranya di Kecamatan Banjarsari yakni Sumber, Banyuanyar, Gilingan, Nusukan, dan Kadipiro. Selain itu wilayah di Kecamatan Jebres, seperti Jebres dan Mojosongo.

“Selama ini belum ada alat monitoring ketinggian air yang dipasang di Kali Anyar. Jadi perlu kami pasang supaya tahu kondisi ketinggian airnya,” katanya ketika berbincang dengan wartawan, Jumat (17/11/2017). (Baca: Menteri PUPR Puas dengan Progres dan Kualitas Proyek Penanganan Banjir Solo)

Bagi warga di aliran Kali Anyar, Fahmi mengatakan bencana banjir yang patut diwaspadai adalah banjir bandang. Hal itu karena karakteristik aliran Kali Anyar lurus langsung dari Gunung Merbabu. Fahmi pun menyebutkan daerah rawan banjir bandang ini tersebar di tujuh kelurahan, yakni Sumber, Banyuanyar, Gilingan, Nusukan, Kadipiro, Mojosongo, dan Jebres.

Advertisement

“Warga di daerah rawan banjir Kali Anyar harus mewaspadai ancaman banjir bandang itu,” katanya.

Kondisi Kali Anyar berbeda dengan Sungai Bengawan Solo yang berkelok-kelok dan potensi banjir bandangnya kecil. Persiapan terkait penanggulangan banjir, BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), serta kelurahan untuk mengecek kondisi pompa air dan talut.

BPBD juga mengerahkan komunitas sukarelawan bersama anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk mengantisipasi banjir. Selain itu, peralatan dan perlengkapan keselamatan dan evakuasi diklaim telah lengkap dan siap digunakan. (Baca: Sistem Peringatan Dini Banjir di Mojo Semanggi Tak Berfungsi)

Advertisement

Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Solo, Sumarno, mengatakan pemetaan daerah rawan bencana banjir telah dikerjakan BPBD. Pemetaan yang dilakukan adalah pendataan penduduk, orientasi jalur evakuasi, lokasi pengungsian, lokasi dapur umum, dan lokasi penanganan medis.

“Warga di daerah rawan banjir harus mewaspadai bencana banjir memasuki musim penghujan ini,” katanya.

Saat ini intensitas hujan mulai meningkat. Diperkirakan intensitas curah hujan tinggi terjadi pada Desember hingga Maret mendatang. Karena itu warga diminta mewaspadai bencana banjir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif