Jogja
Kamis, 16 November 2017 - 12:40 WIB

Kebijakan Konversi Gas ke Nelayan Tak Laku di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nelayan pantai selatan Bantul (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Nelayan Bantul belum siap konversi ke BBG.

Harianjogja.com, BANTUL— Meskipun Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan program konversi gas untuk nelayan sejak tahun lalu, namun tak semua daerah siap menjalankannya. Salah satunya Kabupaten Bantul yang memiliki wilayah laut cukup luas dengan total 565 nelayan. Alasan teknis peralatan dan ketersediaan BBG jadi kendala utamanya.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul, Pulung Haryadi menyatakan program konversi BBG tersebut belum mencakup hingga wilayahnya. Pasalnya dibandingkan dengan daerah lainnya, lama melaut nelayan Bantul masih tergolong singkat. Dari total ratusan nelayan, menurut Pulung hanya sekitar 15 orang yang mampu melaut hingga dua hari atau menginap. Sehingga mayoritas nelayan berangggapan konversi BBG belum perlu dilakukan. Mereka masih merasa cukup dengan penggunaan bahan bakar solar atau pertalite.

Sebab, Pulung menambahkan, konversi BBG tentu akan berdampak pada perubahan alat dan teknologi yang digunakan untuk melaut. Padahal produksi ikan tangkap nelayan Bantul juga tergolong kecil. Apalagi cuaca pantai selatan yang tergolong ekstrem menyebabkan nelayan tidak bisa melaut sepanjang tahun. “Nelayan pikir konversi belum perlu dilakukan. Kami juga belum ada uji coba gas itu tahan berapa jam [jika digunakan untuk melaut],” katanya, Rabu (15/11/2017).

Senada, Ketua Kelompok Nelayan Pantai Samas Mugari mengatakan cukup kerepotan jika harus mengeluarkan biaya untuk membeli alat konverter. Pasalnya dalam satu tahun, rata-rata nelayan di pesisir selatan hanya mampu melaut selama enam bulan saja. Itu pun jika cuaca sedang bagus. Jika tidak, bisa dipastikan nelayan hanya melaut selama beberapa bulan saja. Berbeda dengan nelayan di wilayah Cilacap yang sudah mulai beralih ke BBG. Menurutnya cuaca di pesisir utara cukup bersahabat dan nelayan dapat melaut sepanjang tahun. “Kapalnya juga besar besar, bukan jungkung seperti kami,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif