Jogja
Selasa, 14 November 2017 - 09:40 WIB

Parah, Defisit Anggaran Kota Jogja Rp118 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi APBD. (Harian Jogja-Dok.)

Rancangan APBD 2018 Kota Jogja defisit.

Harianjogja.com, JOGJA— Pemerintah Kota Jogja sudah menyerahkan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja untuk dibahas, Senin (13/11/2017) kemarin. Dalam rancangan APBD tersebut, anggaran tahun depan diprediksi mengalami defisit sebesar Rp118 miliar.

Advertisement

Dalam Rancangan APBD 2018 pendapatan daerah ditarget Rp1,600 triliun. Sementara belanja daerah Rp1,718 triliun. Dengan demikian terjadi defisit sebesar Rp118 miliar.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan defisit anggaran bisa tertutup dengan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun ini, “Sampai akhir tahun ini perkiraan Silpa ada sekitar Rp124 miliar,” kata Heroe, kemarin. Sementara sisa dari Silpa tersebut nantinya akan digunakan untuk penyertaan modal atau investasi daerah sebesar Rp6 miliar.

Rencana pendapatan tahun depan yang tertuang dalam rancangan APBD Rp1,6 triliun itu di antaranya terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp547,8 miliar, dana perimbangan atau bagi hasil pajak, alokasi umum, dan alokasi khusus dari pusat Rp931 miliar, dan pendapatan lain-lain yang sah termasuk bagi hasil pajak dari provinsi Rp121 miliar.

Advertisement

Sementara rencana belanja Rp1,7 triliun teridiri dari belanja tidak langsung yang di dalamnya gaji pegawai Rp787 miliar, belanja langsung termasuk belanja barang dan jasa Rp930 miliar.

Heroe mengatakan rancangan APBD 2018 sudah akan difokuskan pada tujuh prioritas pembangunan, yakni pendidikan, kesehatan, sosial budaya, pertumbuhan ekonomi, pembangunan wilayah, lingkungan hidup, dan kinerja birokrasi. Bahkan anggaran pendidikan mendapat porsi terbesar, yakni Rp418 miliar atau sekitar 24,34 persen dari total anggaran belanja, kemudian disusul kesehatan Rp322 miliar atau sekitar 18,74 miliar.

Heroe menyatakan alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan itu kemunkinan bisa bertambah dalam APBD perubahan tahun depan. “Kami perioritaskan anggaran yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujar Heroe.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif