Jogja
Selasa, 14 November 2017 - 22:20 WIB

Menperin Puji Kawasan Pusat Industri Sentolo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam kunjungannya, di sebuah pabrik alat pertanian, di Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Selasa (14/11/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menilai, pemilihan Sentolo sebagai salah satu titik pusat kawasan pusat industri di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menilai, pemilihan Sentolo sebagai salah satu titik pusat kawasan pusat industri di Kulonprogo, adalah keputusan yang tepat.

Advertisement

Airlangga menjelaskan, kawasan Sentolo yang dipilih Pemkab sebagai kawasan industri, memiliki keunggulan salah satunya akses jalan yang bagus dan lebar.

Serta dekat dengan jalan besar yang menjadi jalur utama transportasi barang atau logistik. Karena menurut dia, keberlangsungan industri sebuah wilayah, sangat tergantung dengan infrastruktur transportasi barang.

“Logistik itu kunci utama, agar bisa menjangkau wilayah dengan lebih luas dengan harga lebih murah. Itu yang sedang menjadi fokus pemerintah pusat,” kata dia, dalam kunjungan kerja, di sebuah pabrik traktor dan pertanian perdesaan, Selasa (14/11/2017).

Advertisement

Selain itu, untuk pengembangan investasi di bidang industri, para pelaku industri Indonesia tidak perlu khawatir. Karena banyak pelaku industri dari berbagai negara, memuji iklim investasi Indonesia yang kondusif. Jepang sendiri memberikan testimoni, bahwa 60% usaha di Indonesia, memberikan keuntungan bagi mereka.

Selain itu, yang semakin menjadi daya tarik adalah, beberapa wilayah di Indonesia telah terpetakan memiliki keunggulan sendiri-sendiri di bidang industri padat karya. Misalnya saja tekstil, yang berpusat di Boyolali, Jepara dan Semarang. Selain itu, Indonesia masuk menjadi produsen nomor enam di dunia, untuk produk sepatu dan pakaian olahraga.

Ia menambahkan, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten (UMK) sebetulnya, turut mempengaruhi masuknya investasi di Indonesia. Namun para investor yang telah menanamkan modalnya, tentu telah melakukan efisiensi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif