Jogja
Minggu, 12 November 2017 - 15:20 WIB

Tak Hanya Angin dan Petir, Warga Juga Diminta Waspadai Banjir dan Pohon Tumbang

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda wilayah Sleman, Jumat (10/11/2017). Akibatnya, belasan pohon kembali tumbang. (IST/Dok BPBD Sleman)

Pengguna jalan juga diminta berhati-hati untuk tidak berteduh dan parkir di bawah pohon

Harianjogja.com, SLEMAN-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  (BMKG) DIY mencatat hujan yang belakangan terjadi di Jogja salah satunya masuk kategori sangat lebat hingga ekstrem. Sejumlah potensi bencana yang juga harus diantisipasi ialah bahaya banjir bagi yang tinggal di bantaran sungai, pohon tumbang, longsor bagi yang tinggal di dataran tinggi, dan gelombang tinggi di selatan Jogja.

Advertisement

Djoko Budiyono, Koordinator Stasiun Klimatologi Radar Cuaca BMKG DIY mengatakan, masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah di sungai. “Masyarakat juga harus membersihkan drainase dan menebang pohon yang sudah tua dengan dahan yang rapuh agar tidak roboh terkena angin kencang,” ujar dia, Sabtu (11/11/2017)

Baca juga : BMKG DIY Imbau Masyarakat Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Makwan, Kepala Bidang Kedaruratan dan LogistikBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman meminta masyarakat untuk waspada pohon tumbang sebagai dampak angin kencang. Pengguna jalan juga diminta berhati-hati untuk tidak berteduh dan parkir
di bawah pohon. Hal ini sebagai upaya untuk menghindari kejadian apapun selama hujan dan angin kencang. Masyarakat juga diminta mengawasi pohon yang rawan tumbang di lingkungan sekitarnya.

Advertisement

Adapun pengajuan permintaan bantuan pemangkasan bisa dilakukan melalui melalui Unit Pelaksana Penanganan Bencana Desa, Unit Operasional Penanganan Bencana Kecamatan, Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman (FKKRS), BPBD, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman. “Sejumlah potensi yang rawan membahayakan ketika musim ini salah satunya pohon yang sudah tua, baliho dan pohon perindang jalan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif