Sport
Jumat, 10 November 2017 - 23:25 WIB

PEPARPENAS 2017 : Adu Potensi untuk Tembus Asian Para Games

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan penari mempersembahkan Tari Panahan dalam rangkaian acara pembukaan Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) VIII 2017 di Stadion Sriwedari, Kamis (10/11). (JIBI/Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Peparnas 2017 digelar di Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 621 atlet muda difabel yang tampil di Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) VIII 2017 di Solo, 10-13 November, berpeluang mewakili Indonesia di ajang prestisius Asian Para Games 2018. Pemerintah bakal menyebar radar untuk menjaring bibit-bibit muda berprestasi di ajang dua tahunan ini.

Advertisement

Hal tersebut terungkap dalam pembukaaan Peparpenas VIII di Stadion Sriwedari, Jumat (11/11/2017). Acara tersebut dihadiri Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto, Sekda Jawa Tengah, Sri Puryono, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, hingga Presiden National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun.

Ketua Panitia Peparpenas VIII, Bayu Rahardian, mengatakan ajang Peparpenas bisa menjadi kawah candradimuka untuk penyiapan atlet di kompetisi yang lebih tinggi. Menurut Bayu, Peparpenas terbukti mampu menyokong kontingen Indonesia di Asean Para Games 2017 di Singapura dalam merebut juara umum. Di ajang itu, 15 atlet jebolan Peparpenas sukses menyumbangkan medali emas.

“Bibit-bibit potensial di ajang ini bisa saja tampil di Asian Para Games 2018 di Indonesia,” ujar Bayu dalam sambutannya.

Advertisement

Peparpenas tahun ini mempertandingkan enam cabang olahraga (cabor) yakni atletik, bulu tangkis, tenis meja, catur, renang dan cabor baru, boccia. Ada 471 medali yang bakal diperebutkan ratusan atlet dari 29 provinsi di Nusantara. Ada lima provinsi yang absen dalam gelaran kali ini yakni Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Sulawesi Tenggara dan Papua Barat.

Terkait peta persaingan, kontingen Jawa Timur diprediksi bakal sekuat tenaga mempertahankan titel juara umum yang mereka raih di Bandung dua tahun lalu. Namun tuan rumah Jawa Tengah (Jateng) tak kalah ambisius.

Mereka membidik 22 medali emas untuk mengembalikan mahkota juara yang sempat diraih dalam Peparpenas VI di Riau tahun 2013. Jateng bakal menurunkan atlet terbaik salah satunya Kharisma Evi, 16. Atlet lompat jauh asal Boyolali itu adalah salah satu penyumbang emas dalam Asean Para Games lalu.

Advertisement

Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto, menyebut para atlet Peparpenas bisa menjadi pahlawan nasional jika berprestasi dalam cabor yang digeluti. Namun dia mewanti-wanti atlet tak melupakan sportivitas dalam menuju juara.

Di sisi lain, Pemerintah berkomitmen memajukan pembinaan atlet difabel dengan mendirikan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Solo tahun ini. “Bukan karena Presiden Joko Widodo orang Solo, tapi karena Solo memang gudangnya atlet potensial. PON pertama juga lahir dari kota ini,” ujarnya.

Advertisement
Kata Kunci : Atlet Difabel
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif