Jogja
Jumat, 10 November 2017 - 20:55 WIB

Kuatnya Arus Laut Persulit Pencarian Korban Laka Laut Sadeng

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tenggelam.(GhanaCrusader.com)

Pencarian korban terhambat karena kuatnya arus sehingga menyulitkan relawan dalam melakukan penyisiran

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hari kedua pencarian Tumiyo, pemancing yang jatuh terpleset saat memancing di Perairan Sadeng belum membuahkan hasil. Pencarian korban terhambat karena kuatnya arus sehingga menyulitkan relawan dalam melakukan penyisiran.

Advertisement

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah I Gunungkidul Sunu Bayu Handoko mengatakan, pencarian Tumiyo melibatkan anggota Basarnas DIY dan relawan Code X. Total personel yang diterjunkan mencapai 31 orang. Sayangnya, pencarian Jumat (10/11) yang dimulai pada pukul 05.00 WIB, hingga pukul 16.00 WIB belum membuahkan hasil.

Untuk pencarian, kata Sunu, sudah dilakukan perluasan area penyisiran. Di jalur laut radius pencarian dilakukan sejauh dua mil, sedang untuk jalur darat, pencarian dilakukan sepanjang 500 meter dari titik lokasi pertama korban jatuh. “Masih belum dapat dievakuasi. Namun kami akan terus mencoba melakukan penyisiran,” kata Sunu kepada wartawan, Jumat (10/11/2017).

Ia mengatakan, proses pencarian agak terganggu dengan kuatnya arus laut. “Dengan arus laut yang kuat, maka relawan harus berhati-hati saat melakukan penyisiran di laut. Kehati-hatian sangat dibutuhkan agar prosesnya berjalan lancar dan tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Advertisement

Kapolsek Girisubo AKP Mustaqim mengatakan, hilangnya Tumiyo terjadi pada Kamis (9/11/2017) pagi, saat sedang memancing di Tebing Tumbuk, sebelah timur Pantai Sadeng. Diduga, saat memancing, korban terpeleset dan jatuh ke laut. Hal ini diperkuat dari pengakuan Wasdi yang merupakan teman korban saat memancing.

Saat kejadian, kebetulan Wasdi berada di lokasi berbeda. Namun, sebelum terjadi laka laut, saksi sempat mendegar teriakan korban. “Sesampai di lokasi, Wasdi sudah tidak melihat Tumiyo, tapi di sekitar lokasi melihat bercak darah,” kata Mustaqim.

Ia mengatakan, hingga saat ini, tim SAR bersama sejumlah relawan masih terus melakukan pencarian. Mustaqim pun berharap agar peristiwa hilangnya pemancing menjadi pembelajaran bersama sehingga lebih berhati-hati saat beraktivitas di dekat laut. “Pokoknya harus terus berhati-hati karena ini untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif