Jogja
Jumat, 10 November 2017 - 10:40 WIB

Jogja Kekurangan 2.000 Orang Guru

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Guru Mengajar (Dok/JIBI/Solopos)

DIY kekurangan guru produktif.

Harianjogja.com, JOGJA— DIY yang dikenal sebagai kota pendidikan ternyata masih kekurangan tenaga guru. Utamanya guru-guru yang mengajar mata pelajaran khusus seperti otomotif, memasak, menjahit dan lainnya.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, sekolah-sekolah terutama SMK masih banyak yang mengalami kekurangan guru. Bahkan untuk beberapa mata pelajaran ada yang kekurangan di atas 1.000.

Ia menyebut guru-guru SMK yang mengajar mata pelajaran khusus itu dengan sebutan guru produktif, “Kami kekurangan guru produktif yang statusnya PNS sekitar 2.000-an orang,” kata Kadarmanta di Kompleks Kepatihan, Kamis (9/11/2017).

Kekurangan tersebut untuk saat ini, imbuhnya, bisa dipenuhi oleh guru-guru honorer. Tetapi karena rekrutmen guru honorer tidak seketat seperti seleksi PNS, maka kualitas tenaga yang dikontrak pun belum sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Ia paham dengan situasi tersebut karena gaji yang diterima juga berbeda.

Advertisement

“Sebagai solusi kami kemudian melakukan pelatihan-pelatihan, supaya mereka memiliki persyaratan sebagai guru yang kompeten,” tambahnya lagi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif