Kolom
Jumat, 10 November 2017 - 06:00 WIB

GAGASAN : Presiden Mantu, UKM Terbantu

Redaksi Solopos.com  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suharno (Istimewa)

Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Selasa (7/11/2017). Esai ini karya Suharno, dosen di Program Studi Akuntansi dan Magister Manajemen Universitas Slamet Riyadi Solo. Alamat e-mail penulis adalah suharno_mm_akt@yahoo.co.id.

Solopos.com, SOLO–Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi memang pribadi yang sangat dicintai rakyat. Saat dia mantu, warga menyambut gembira penuh suka cita. Seolah-olah yang punya gawe tidak hanya keluarga Presiden Jokowi, seluruh warga Kota Solo ikut cawe-cawe.

Advertisement

Tanpa dikomando, dengan biaya swadaya mereka menggelar berbagai acara menyambut hari pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution. Hal ini bisa kita rasakan. Sepekan sebelum acara mantu digelar, terlihat di area bebas dari asap kendaraan bermotor di Jl. Slamet Riyadi, Solo, warga menggelar acara Kenduri Cinta Jokowi Mantu.

Mereka membuat acara selamatan yang dilengkapi tumpeng nasi kuning yang dibagikan kepada para pengunjung area srawung warga itu. Di sepanjang Jl. Slamet Riyadi warga juga memasang umbul-umbul penjor janur di 10 lokasi. Para tukang becak rela menghantar para tamu tanpa dibayar. Masih banyak lagi euforia menyambut Presiden Jokowi mantu.

Gaung Presiden Jokowi mantu tidak hanya terasa di Kota Solo dan di Indonesia. Ratusan wartawan asing datang ke Solo serta meliput dan memublikasikan. Kota Solo tambah ramai, makin sibuk, dan di beberapa ruas jalan terjadi kemacetan. Semua tetap menyambut penuh suka cita.

Warga tidak ada yang mengeluh dan menggerutu. Mereka bisa memaklumi. Seolah-olah mereka terlibat langsung sebagai yang punya gawe mantu. Acara  seperti ini sangat langka terjadi, belum tentu akan terjadi lagi dalam beberapa tahun ke depan. Pesta pernikahan anak presiden seolah-olah telah menjadi pesta rakyat bagi warga Solo.

Warga Solo punya kebanggaan dan kecintaan terhadap Presiden Jokowi serta terhadap kota tempat tinggal mereka. Hal seperti ini sangat positif bagi terbangunnya kebersamaan antarwarga. Tanpa melihat perbedaan agama, etnis, dan budaya. Semua ikut nyengkuyung.

Dampak Presiden Jokowi mantu juga dirasakan pengusaha besar sampai pengusaha kecil di wilayah Soloraya sampai Kota Jogja. Pengusaha hotel, pengusaha transportasi, pengusaha kuliner, pengusaha batik, semua merasakan berkahnya.

Selanjutnya adalah: Tamu yang diundang dari semua lapisan masyarakat…

Advertisement

Tamu yang Diundang

Seperti saat mantu anak yang pertama dulu,  Gibran Rakabuming Raka, tamu yang diundang dari semua lapisan masyarakat. Para tamu adalah pejabat tinggi negara sampai warga biasa. Tidak kurang 8.000 undangan telah disebar dan ribuan sukarelawan siap hadir dalam acara resepsi yang digelar di Gedung Graha Saba Buwana.

Sebelum jadi presiden Jokowi adalah seorang wirausaha bertangan dingin. Ia merangkak dari bawah sampai menjadi eksportir mebel bertaraf internasional, namun tetap berpenampilan sederhana dan rendah hati. Apa yang dikerjakan selalu berorientasi kepuasan pelanggan dengan slogan kerja, kerja, dan kerja.

Semangat jiwa wirausaha sejati ini terbawa juga kala menjadi wali kota Solo sampai menjadi presiden. Tidak berubah sama sekali. Pekerja yang tekun, teliti, cermat, dan tidak banyak bicara. Kebijakan dan program yang digulirkan berorientasi kesejahteraan masyarakat, berpihak pada wong cilik.

Untuk memastikan semua program dijalankan aparat di bawahnya, Jokowi sangat suka blusukan meninjau langsung pekerjaan di lokasinya. Walaupun tidak semua orang menyukai langkahnya, ia bergeming dengan gaya itu. Tetap bekerja keras tanpa mengenal lelah.

Tidak terkecuali saat menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, Jokowi tidak mengambil cuti, tetap bekerja. Kesederhanaan Jokowi ini adalah sebuah kekuatan. Sebagian besar orang memberikan apresiasi positif terkait acara mantu yang digelar.

Advertisement

Undangan untuk para tamu dibuat sangat sederhana untuk sekelas keluarga presiden. Penulisan nama yang punya hajat tanpa embel-embel gelar. Hidangan yang disajikan berupa kuliner tradisional seperti sate kere dan sejenisnya. Rias pengantin, busana adat tradisional, serta prosesi pernikahan menggunakan adat Jawa yang melibatkan puluhan tukang paes dan pranatacara lokal.

Jokowi seorang marketer dansekaligus public relations yang andal. Konseptor dan sekaligus eksekutor. Mampu menyederhanakan masalah rumit menjadi mudah. Pandai memanfaatkan situasi untuk promosi dan publikasi secara gratis. Termasuk pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution yang menurut saya bukan pernikahan biasa.

Segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang. Tidak hanya menyatukan dua keluarga yang berbeda, namun juga sekaligus menyatukan hati masyarakat serta mengangkat harkat martabat dan mempromosikan pengusaha lokal, khususnya usaha kecil dan menengah ke kancah nasional.

Selanjutnya adalah: Jokowi adalah trendsetter

Trendsetter

Jokowi adalah trendsetter. Produk apa pun yang dimakan dan digunakan akan menjadi terkenal dan laris manis. Jaket, payung, kaus, baju, sepatu yang dikenakan serta saat menikmati hidangan kopi, soto, satai semua mendapat liputan media. Produk-produk dan manakan tadi menjadi laris. Jokowi sadar betul bahwa dirinya menjadi endorser.

Advertisement

Dia tetap berpihak kepada pengusaha kecil, tidak terkecuali dalam pernikahan Kahiyang Ayu. Menu makanan yang disajikan adalah makanan tradisional Solo. Salah satunya adalah sate kere. Disebut sate kere karena bahan bakunya bukan daging kambing, daging ayam, atau daging sapi, namun dari tempe gembus, makanan orang jelata, sehingga orang menyebutnya sate kere.

Tidak kurang dari 4.000 porsi sate kere Yu Ngatmi. Pedagang kaki lima ini telah dipesan untuk menyakikan sate kere bagi para tamu dalam resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. Usaha kecil dan menengah lain yang mendapat berkah adalah pengusaha kain jumputan yang akan digunakan saat acara siraman.

Keluarga Jokowi telah memesan 200 lembar kain jumputan khas Solo. Alas kaki tradisional selop, suvenir untuk tamu, kursi calon pengantin dari Trangsang (Kabupaten Sukoharjo),  dekorasi gebyok ukir dari Jepara, semuanya produk lokal yang telah dipesan oleh keluarga Jokowi.

Semua pernik-pernik yang akan digunakan saat pernikahan mendapat liputan khusus dari media cetak dan media elektronik secara besar-besaran. Tentunya ini membawa berkah tersendiri bagi usaha kecil dan menengah.  Mereka mendapat promosi dan publikasi gratis yang paling efektif dan efisien. Bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan usaha kecil dan menengah bila harus membayar biaya promosi sendiri? Tentu saja mereka tidak akan mampu membayarnya.

Pemerintah Kota Solo juga tidak kalah sigap. Pemerintah Kota Solo menerbitkan surat edaran agar para tamu undangan saat menghadiri resepsi tidak menggunakan sarana transportasi online. Mereka diminta menggunakan sarana transportasi konvensional agar para sopir taksi konvensional dan sopir rental mobil ikut menikmati berkahnya.

Selanjutnya adalah: Mendongkrak omzet usaha kecil dan menengah

Advertisement

Mendongkrak Omzet

Pernikahan Kahiyang Ay telah turut andil mendongkrak omzet usaha kecil dan menengah serta citra Kota Solo. Tentunya Pemerintah Kota Solo bisa menindaklanjuti langkah yang dilakukan Presiden Jokowi dalam memberdayakan potensi ekonomi serta usaha kecil dan menengah di Kota Solo secara terencana dan terpadu.

Saat ini, dalam pandangan saya, Pemerintah Kota Solo lebih banyak berfokus pada kegiatan atau acara seni dan budaya yang sifatnya sporadis, parsial, danbersifat program oriented yang didanai APBD dan APBN. Ada beberapa acara yang terkesan asal jalan dan asal menggugurkan kewajiban.

Jiwa dan semangat Jokowi saat menjadi wali Kota Solo sudah saatnya harus dihidupkan kembali. Menggunakan manajemen keroyokan. Sebuah program atau kegiatan dikerjakan bersama oleh beberapa organisasi perangkat daerah secara terpadu. Saat ini pemberdayaan usaha kecil dan menengah masih belum optimal.

Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah harus ditingkatkan untuk membina dan membesarkan usaha kecil dan menengah. Jangan sampai kesempatan emas ini hilang begitu saja. Sentra-sentra industri kerajinan dan industri kreatif yang bertebaran di Kota Solo perlu diinvetarisasi dan dibina serta diberdayakan secara optimal dengan semangat birokrasi wirausaha.

Pemerintah Kota Solo jangan hanya berkutat pada semangat by program agar usaha kecil dan menengah di Kota Solo bisa muncul danb erkembang di kancah dan pasar nasional serta internasional sehingga Solo kuncara ing bawana.

 

Advertisement

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif