Jogja
Jumat, 10 November 2017 - 12:53 WIB

Duh, Penganggur di Jogja Mayoritas adalah Sarjana

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Lulusan SMK adalah tenaga kerja yang paling banyak terserap di berbagai bidang pekerjaan.

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, orang terlalu sering melihat lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dengan perspektif negatif, sehingga kerap dicap sebagai penyumbang angka pengangguran terbesar.

Advertisement

Padahal, menurutnya, lulusan SMK adalah tenaga kerja yang paling banyak terserap di berbagai bidang pekerjaan.

Pernyataan tersebut ia sampaikan untuk menanggapi pertanyaan salah satu wartawan yang penasaran kenapa lulusan SMK banyak yang mengganggur. Ia mengatakan, jebolan SMK sering dipersepsikan lebih banyak menganggur karena memang dididik untuk bekerja sementara mereka yang menimba ilmu di Sekolah Menengah Atas (SMA), tujuannya adalah untuk melanjutkan studi sehingga tidak termasuk pengangguran.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi, berdasarkan indikator pendidikan, disumbang oleh lulusan SMK dengan angka 11,41%.

Advertisement

Sementara untuk pendidikan lainnya setingkat Sekolah Dasar (SD) sebesar 2,62%, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 5,54%, SMA sebesar 8,29%, Diploma I/II/III sebesar 6,88%, dan universitas sebesar 5,18 persen%.

“Coba dilihat. Daya serap tenaga kerja yang tertinggi itu adalah SMK. Orang sering melihat dari sisi negatifnya saja. Lulusan S1 pasti nomor dua tertinggi karena yang melanjutkan tidak banyak, tapi yang mencari pekerjaan banyak,” ujar Kadarmanta kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Kamis (9/11/2017).

Ia melanjutkan, orang yang disebut bekerja tidak bisa hanya dialamatkan kepada orang yang bekerja pada orang lain saja. Tapi mereka yang bekerja secara informal secara mandiri juga harus bekerja. Karena itu orang harus melihat secara lebih adil, apalagi tambahnya, saat ini lulusan SMK memang lebih ditujukan untuk membangun usaha sendiri.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Pengangguran Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif