Soloraya
Jumat, 10 November 2017 - 18:35 WIB

2 Tokoh Ini Diusulkan Pemkot Solo Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mayor Achmadi (foto kiri) dan Gesang Martohartono. (Dok./JIBI/Solopos)

Pemkot Solo mengusulkan dua tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengusulkan dua tokoh asal Solo untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Kedua tokoh tersebut adalah Mayor Achmadi dan sang maestro keroncong Gesang Martohartono.

Advertisement

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan seusai upacara peringatan Hari Pahlawan di Balai Kota Solo, Jumat (10/11/2017). Rudy sapaan akrabnya menilai kedua tokoh tersebut layak menerima gelar sebagai pahlawan nasional atas jasa-jasa mereka.

“Mereka merupakan tokoh yang berjasa bagi Kota Solo dan Indonesia sesuai bidang masing-masing,” kata dia.

Mayor Ahmadi berjuang melawan penjajah Belanda untuk kemerdekaan bangsa Indonesia lewat peristiwa serangan umum empat hari di Solo. Sementara Gesang Martohartono berjasa di bidang seni. Lagu-lagunya, seperti Bengawan Solo mampu mengharumkan Kota Solo dan Indonesia di mancanegara.

Advertisement

Rudy mengatakan kedua tersebut diusulkan menerima gelar pahlawan setelah dilakukan kajian layak dan tidaknya untuk menjadi Pahlawan Nasional. Dalam kajian itu, Pemkot mengumpulkan bukti-bukti sejarah dengan mencari informasi dari para tokoh serta masyarakat.

“Kami berharap pemerintah mau menerima usulan dari Solo agar tiga tokoh ini mendapat gelar pahlawan,” katanya.

Usulan gelar pahlawan nasional ini diajukan Pemkot ke Kementerian Sosial (Kemensos) untuk dilakukan kajian lebih lanjut. Beberapa tokoh pejuang Solo, seperti Pangeran Sambernyawa (R.M. Said) dan Brigjen Slamet Riyadi telah mendapat gelar sebagai pahlawan nasional.

Advertisement

Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama, Kolonel Inf. Widi Prasetijono, menyoroti masih banyaknya tempat tinggal para veteran yang rusak dan butuh perbaikan. “Di Soloraya ada lah ratusan veteran yang tinggal di rumah kurang layak huni,” kata dia.

Saat ini program perbaikan rumah bagi veteran terus dilakukan jajarannya secara bertahap. Program perbaikan rumah veteran masuk skala priotitas program Korem 074/Warastratama. “Tapi kami prioritaskan dulu tempat tinggal veteran yang masih hidup atau kalau tidak istrinya, lalu dilihat kondisi rumahnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif