Jogja
Kamis, 9 November 2017 - 20:40 WIB

Karaoke Parangtritis Ditutup, Tapi Cuma Ditempeli Surat

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Bantul saat menempelkan surat berisi penutupan lapak karaoke di Parangtritis, Kamis (9/11/2017). (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Satpol PP menutup sebanyak 62 lapak karaoke di Parangtritis.

Harianjogja.com, BANTUL— Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul akhirnya menutup 62 lapak karaoke di kawasan Pantai Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul pada Kamis (9/11/2017). Penutupan tersebut dilakukan setelah dilayangkan surat peringatan pertama hingga terakhir.

Advertisement

Meski Pemkab menyatakan resmi menutup lapak karaoke, namun penutupan hanya dilakukan dengan menempel surat penutupan di pintu lapak karaoke, alias tidak ada penyegelan dan sebagainya.

Sekretaris Satpol PP, Bantul Jati Bayubroto, mengatakan semua pemilik dianggap mengerti setelah ada surat peringatan tersebut. “Selama kita berikan peringatan tidak ada satu pun yang komplain, artinya semua sudah mengerti. Hari ini kita tutup secara permanen, selama belum ada izin ya kami minta tutup,” ujarnya Kamis (9/11/2017).

Penutupan itu dilakukan karena Pemkab menduga lapak karaoke dijadikan area prostitusi terselubung. “Ini sudah dikaji karaoke ini kami sinyalir terjadi praktik prostitusi luar biasa. Dengan ditutupnya ini kami harap banyak LC [lady companion alias pemandu karaoke) yang meninggalkan profesi LC yang negatif ini,” kata dia.

Advertisement

Satpol PP juga akan menindak tegas warga yang masih nekad memuka usaha karaoke setelah penutupan ini. Pelanggaran akan diproses ke ranah hukum.Namun terkait bangunan lapak karaoke yang hanay ditempeli surat, Satpol PP belum ada rencana untuk menggusur atau merobohkan bangunan.

Kepala Desa Parangtritis, Topo,berharap setelah karaoke ditutup, pekerja seks komersial (PSK) benar-benar hilang. Dia mengatakan, kalau pun ada hiburan di Parangtritis, namun benar- benar terkordinir.

Salah satu pemilik karaoke yang tidak mau disebut namanya mengatakan, tidak akan membuka bekas tempat karaokenya sebagai penginapan. “Saya sudah buka salon saja, yang kerja di saya juga beberapa sudah pada pindah,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif