Jogja
Rabu, 8 November 2017 - 21:20 WIB

Ternyata Ini Penyebab Pencetakan E-KTP Tersendat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Dok)

Penunggalan data E-KTP yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuat proses pencetakan E-KTP tersendat

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Penunggalan data E-KTP yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuat proses pencetakan E-KTP tersendat. Akibatnya masih ada ribuan warga yang masih belum menerima kartu indestitas tersebut.

Advertisement

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Gunungkidul, Eko Subiantoro mengatakan saat ini Kemendagri masih melakukan penunggalan data untuk memastikan tidak ada data E-KTP ganda.

Untuk itu semua data hasil perekaman yang dilakukan Disdukcapil harus dikirim ke Kemendagri. Baru kemudian setelah selesai penunggalan baru dapat dicetak.

“Proses penunggalan data itu kan seluruh Indonesia, sehingga memang memerlukan waktu lama hingga tahunan,” kata dia saat ditemui di kantornya, Senin (6/11/2017).

Advertisement

Oleh sebab itu, sudah sejak satu terakhir ini proses pencetakan E-KTP menjadi tersendat. Akibatnya Ribuan warga yang sudah melakukan perekaman data sejak September 2016 lalu banyak yang masih belum mendapatkan E-KTP.

Berdasarkan pada semester satu tahun ini total warga Gunungkidul sebanyak 755.977 jiwa, dan warga wajib E-KTP sebanyak 559.054 jiwa. Sedangkan warga yang sudah melakukan perekaman sebanyak 559.054 jiwa.

Menurut Eko, banyaknya warga yang belum mendapatkan E-KTP karena adanya permasalahan di pusat. Hal itu tidak lepas dari adanya kasus korupsi mega proyek E-KTP yang saat ini kasusnya masih ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sehingga proses penunggalan data yang dilakukan oleh Kemendagri pun juga ikut mengalami kendala.

Advertisement

Namun di sisi lain untuk melakukan pencetakan E-KTP, saat ini Disdukcapil sudah tidak lagi mengalami kendala. Pasalnya kekurangan blangko yang selama ini menjadi masalah utama telah teratasi. Sebab persediaan blangko di tingkat nasional sudah mencukupi yakni sekitar 7 juta keping.

“Kalau persediaan blangko masih aman, cuma droping dari pabrik memang tidak bisa sekaligus. Blangko hanya bisa diambil bertahap 4.000 sampai 5.000 keping,” kata Eko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif