Soloraya
Rabu, 8 November 2017 - 15:35 WIB

Menko PMK Puan Maharani Pastikan Jembatan Mojolaban-Solo Dibangun Tapi Desain Diubah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menko Bidang PMK Puan Maharani, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, dan sejumlah pejabat berfoto di bawah patung Soekarno di halaman RSUD Ir. Soekarno, Sukoharjo, Selasa (7/11/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Menko PMK Puan Maharani kembali menegaskan adanya kepastian soal pembangunan jembatan Mojolaban-Solo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Menteri Koodinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani kembali menegaskan kepastian soal rencana pembangunan jembatan penghubung Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, dengan Kelurahan Sewu, Solo, melintasi Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

Hal itu dikatakan Puan Maharani saat meresmikan RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo, Selasa (7/11/2017). Di hadapan tamu undangan, Puan Maharani menceritakan pengalamannya naik getek atau perahu bambu dari Kota Solo ke Sukoharjo. “Jalur ekonomi warga di dua kabupaten/kota itu berjalan lewat getek. Saat itu saya sampaikan kepada warga jangan lagi pakai getek karena jika air [Sungai Bengawan Solo] meluap tidak lagi bisa menyeberang.”

Lebih lanjut, dia menyatakan saat itu berjanji akan membuatkan jembatan gantung. Namun, rencana itu dibatalkan karena berdasarkan laporan Bupati Sukoharjo lebih baik dibuatkan jembatan permanen.

“Waktu melapor, Pak Bupati [Sukoharjo] bilang ‘Mbak, lebih baik dibangun jembatan beton dan permanen’. Mendengar laporan itu kami kaji dan kami usahakan lagi. Koordinasi dengan Menteri PUPR [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] dan tidak masalah. Nanti pada 2018 terlaksana pembangunan jembatan beton agar bisa menyambungkan antara Sukoharjo dengan Solo,” jelasnya. (Baca: Bangun Jembatan Gantung Sewu-Mojolaban, Kementerian PUPR Siapkan Rp25 Miliar)

Advertisement

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengapresiasi janji Puan Maharani membangunkan jembatan permanen di Kecamatan Mojolaban. Jembatan yang menghubungkan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, dengan Kota Solo itu akan dibangun tahun depan.

Design dan pembiayaan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat sedangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo hanya mengusulkan dan mengirimkan proposal. “Rakyat memang menghendaki jembatan permanen. Kami apresiasi dan 2018 jembatan tersebut sudah dibangun sehingga bisa memperlancar jalur ekonomi. Tidak hanya bagi pengrajin karak atau makanan terbuat dari bahan nasi kering tetapi juga masyarakat lain. Semua ditanggung pemerintah pusat baik DED maupun anggaran,” kata Bupati Wardoyo kepada wartawan, Rabu (8/11/2017).

Bupati Wardoyo menjelaskan keuntungan lain dengan adanya jembatan permanen yakni harga jual tanah di sekitarnya akan tinggi. Dia mencontohkan di Solo Baru, Kecamatan Grogol sepanjang Jl. Ir. Soekarno harga tanahnya Rp30 juta per meter persegi. “Kami berharap setelah ada jembatan permanen usaha masyarakat sekitar semakin lancar dan membawa kesejahteraan.” (Baca: Jembatan Mojo Ditutup, Pengendara Motor Padati Jembatan Sasak Beton-Gadingan)

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukoharjo, Suraji, mengatakan desain jembatan dari pemerintah pusat sudah ada tetapi berbentuk jembatan gantung. “Pemkab sudah membuat surat keberatan desain jembatan gantung di Gadingan, Mojolaban. Pemkab minta jembatan permanen,” kata Suraji.

Dia mengatakan kalaupun lebar jembatan nantinya hanya cukup untuk satu kendaraan, manfaatnya tetap sangat besar. Dia mencontohkan pembangunan jembatan permanen oleh Pemkab Sukoharjo di Lengking atau Brangkal. Jembatan permanen itu menghubungkan Kecamatan Bulu dengan Kecamatan Nguter.

“Mobil bisa masuk dan melintas melalui jembatan permanen tetapi jika jembatan gantung mobil tidak bisa. Sesuai kajian ekonomi keberadaan jembatan permanen memiliki dampak lebih besar. Pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar cepat berkembang karena transportasi lancar.”

Suraji mengatakan keberadaan jembatan permanen juga disetujui Pemkot Solo. Keberadaan jembatan permanen yang menghubungkan Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, dengan Beton, Kelurahan Sewu, Kota Solo, diharapkan bisa dilintasi sepeda motor maupun mobil. Waktu itu anggaran pembangunan jembatan diperkirakan senilai Rp25 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif