Soloraya
Rabu, 8 November 2017 - 19:35 WIB

LONGSOR KLATEN : Halaman Rumah Warga Tambak Terbawa Arus Kali Beji

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat cekungan tanah akibat tebing Kali Beji yang longsor di Dukuh Pulorejo, RT 017/RW 007, Desa Tambak, Karangdowo, Klaten, Rabu (8/11/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Longsor mengakibatkan halaman rumah warga Desa Tambak, Karangdowo, Klaten, hilang terbawa arus sungai.

Solopos.com, KLATEN — Longsor tebing Kali Beji di Dukuh Pulorejo, RT 017/RW 007, Desa Tambak, Kecamatan Karangdowo, Klaten, makin parah hingga menggerus pekarangan warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten dan Pemerintah Desa Tambak sudah melakukan penanganan darurat.

Advertisement

Penanganan darurat itu dengan memasang dinding batu beronjong. Pantauan Solopos.com, Rabu (8/11/2017), halaman rumah warga di dekat Kali Beji ikut longsor tergerus aliran sungai.

Longsoran memutus jalan kampung yang dibangun di tanggul kali. Sebagian dinding sungai diperbaiki menggunakan karung berisi tanah bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Advertisement

Longsoran memutus jalan kampung yang dibangun di tanggul kali. Sebagian dinding sungai diperbaiki menggunakan karung berisi tanah bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Longsoran juga mengakibatkan cekungan besar berukuran 20 meter kali 5 meter kali 5 meter ke arah rumah warga. Puluhan orang bergotong royong memasang beronjong batu.

Kadus II Desa Tambak, Sugiman, mengatakan sebagai penanganan darurat, warga diberi 20 unit beronjong dari BPBD Klaten. Pemerintah Desa Tambak juga memberikan bantuan Rp30 juta dari dana tanggap bencana untuk pengadaan batu dan logistik.

Advertisement

Ia menjelaskan dinding sungai longsor sejak dua tahun lalu secara perlahan. Pada 2016, BBWSBS sempat memberikan bantuan penanganan darurat berupa 600 karung tanah untuk mencegah longsor meluas.

Namun, dinding karung tanah pun kini ambles terbawa arus kali bermuara ke Kali Dengkeng itu. “Arusnya memang cukup deras apalagi di sini tepat di tikungan sehingga tergerus lebih cepat,” terang dia.

Akibat gerusan air semakin parah, warga sempat memindahkan satu bangunan musala dan satu bangunan kandang sapi. Tanah pekarangan warga juga ikut tergerus.

Advertisement

“Saya sendiri belum bisa menghitung berapa kerugian akibat tanah yang hilang. Kami berharap ada perbaikan permanen di dinding sungai misal dibangun susunan beronjong batu karena lebih tahan,” ujar Ketua RT 017 Desa Tambak, Waluyo Suwarno, 63.

Camat Karangdowo, Agus Suprapto, mengatakan hampir semua di sepanjang aliran sungai yang melintas di Karangdowo rawan longsor. Ada tiga sungai yakni Kali Mlese, Kali Blora, dan Kali Beji.

Ia mengimbau warga selalu waspada. Jika terjadi longsor atau kerusakan tebing sungai segera melaporkan ke pemerintah desa dan kecamatan menindaklanjuti laporan ke dinas terkait. “Penanganan secara bertahap ada bantuan dari BBWSBS dan SDA Dinas PUPR berupa beronjong kawat dan sak untuk penanganan darurat,” ujar Agus.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif