Jatim
Rabu, 8 November 2017 - 17:05 WIB

"Baku Tembak" di Lanud Iswahjudi Magetan, 1 Sandera Diselamatkan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR tempur Batalyon Komando 463 Paskhas Lanud Iswahjudi Magetan menyelamatkan seorang penerbang yang ditawan musuh dalam simulasi atau latihan rutin, Rabu (8/11/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pasukan Batalyon Komando 463 Paskhas Lanud Iswahjudi melakukan simulasi penyelamatan penerbang di area perang.

Madiunpos.com, MAGETAN — Aksi baku tembak terjadi di lapangan Batalyon Komando 463 Paskhas Lanud Iswahjudi Magetan, Rabu (8/11/2017) siang. Pasukan berseragam loreng itu juga melempar granat ke markas lawan.

Advertisement

Beberapa anggota TNI Angkatan Udara itu terlihat turun dari helikopter dengan menggunakan tali. Kemudian berlarian mencari tempat yang strategis dan menyiapkan senapan untuk membidik musih.

Pasukan TNI AU ini sedang mengikuti simulasi pembebasan penerbang yang disandera musuh. Dengan cepat pasukan loreng bersenapan itu menyerbu markas musuh dan menyelamatkan penerbang berseragam warna orange tersebut.

Setelah baku tembak hingga melempar granat, akhirnya pasukan berjumlah 16 orang itu berhasil menyelamatkan penerbang yang disandera.

Advertisement

Letnan 2 Pasukan Gunawan Shiombing dari Batalyon 463 Paskhas Lanud Iswahjudi mengatakan pasukannya sedang melaksanakan simulasi penyelamatan penerbang yang disandrra musuh. Simulasi ini merupakan salah satu bentuk latihan rutin yang dilakukan Batalyon 465 Paskhas.

Latihan rutin ini dilakukan untuk mengasah kemampuan prajurit apabila sewaktu waktu dibutuhkan. Pasukan ini dinamakan SAR tempur karena menyelamatkan seseorang yang sedang dalam kondisi bahaya di medan perang.

“SAR tempur ini merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki oleh Batlyon Paskhas yang tujuannya untuk menyelamatkan dan mengevakuasi orang yang ada di medan berbahaya,” jelas dia.

Advertisement

Jumlah personel yang disiapkan dalam operasi SAR tempur ini 16 orang. Dengan rincian 10 petugas keamanan dan enam orang sebagai tim penyelamat.

Setelah survivor atau sandera dinyatakan selamat, tim SAR tempur kemudian berkoordinasi dan selanjutnya kembali ke markas untuk menyampaikan misinya telah selesai. “Simulasi ini memang sering kami lakukan supaya kami siap sewaktu-waktu dibutuhkan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif