SOLOPOS.COM - Hotel Ritz Carlton Riyadh, Arab Saudi (JIBI/Faisal Al Naser/Reuters)
11 Pangeran Arab Saudi yang tersandung kasus korupsi ditahan di penjara super mewah.
Solopos.com, RIYADH – Pemerintah Arab Saudi meringkus 11 pangeran dan empat menteri yang diduga melakukan korupsi. Hal ini dilakukan sesuai perintah dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Menariknya, 11 pangeran dan empat menteri yang ditangkap itu ditahan di penjara super mewah.
Dilansir The New York Times, Rabu (8/11/2017), belasan orang itu ditahan di Hotel Ritz Carlton, Riyadh, Arab Saudi. Selama ini, tempat itu disebut-sebut sebagai hotel termewah di Arab Saudi yang biasa dipakai sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan, kaum bangsawan, dan tamu penting negara.
Tapi, kini hotel itu berubah menjadi penjara bagi 11 pangeran dan empat menteri Arab Saudi yang tersandung kasus korupsi. Tak ayal, hotel itu mendapat julukan baru sebagai penjara termewah di dunia. Pasalnya, dalam video yang beredar di dunia maya tampak beberapa orang santai menikmati waktu istirahat di hotel super mewah itu.
Dalam video itu terlihat jelas beberapa orang yang tidur berselonjor dan berselimut di sebuah ruangan besar. Terlihat pula beberapa senapan laras panjang yang berada dekat dengan tubuh orang berselimut. Sayangnya, wajah orang di balik selimut itu tidak diperlihatkan.
Dilansir The Guardian, semua tamu yang menginap di hotel itu telah dipindahkan ke tempat lain. Hal itu dilakukan lantaran Hotel Ritz Carlton dipakai sebagai penjara sementara bagi para Pangeran Arab Saudi. Pihak kepolisian menahan belasan pangeran di hotel itu sebagai bentuk penghormatan. Mereka menyebut tindakan itu sebagai solusi paling bermartabat.
Kehadiran tamu spesial itu membuat pihak hotel membatasi calon pemesan kamar. Melalui situs resmi, mereka mengungkap tidak ada kamar kosong yang tersedia selama bulan November 2017. Mereka menyebut beberapa kamar mewah dengan harga sekitar Rp4,7 juta per malam telah dipesan oleh sejumlah Pangeran Arab sampai pertengahan Desember 2017.