Soloraya
Selasa, 7 November 2017 - 22:35 WIB

Resmikan RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo, Ini Pesan Puan Maharani

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menko Bidang PMK Puan Maharani, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, dan sejumlah pejabat berfoto di bawah patung Soekarno di halaman RSUD Ir. Soekarno, Sukoharjo, Selasa (7/11/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Menko Bidang PMK, Puan Maharani, memberikan sejumlah pesan saat meresmikan RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo.

Solopos.com, SOLO — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, mengingatkan rumah sakit ke depan tidak hanya menerima pasien tetapi juga menjadi tempat pencegahan penyakit.

Advertisement

Rumah sakit (RS) menjadi tempat pasien berkonsultasi tentang bagaimana mencegah munculnya penyakit. Tim medis harus bisa memberi penjelasan agar masyarakat terhindar sakit. (Baca: RSUD Sukoharjo Berubah Nama Jadi RSUD Ir. Soekarno, Ini Tujuannya)

Pesan itu disampaikan Puan saat meresmikan perubahan nama RSUD DKR Sukoharjo menjadi RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo, Selasa (7/11/2017), di halaman RS setempat. Mantan anggota DPR ini meminta petugas kesehatan RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo memberikan layanan terbaik kepada rakyat.

“Jangan sampai setelah nama diganti layanan tidak bagus sementara rumah sakit sendiri sudah bagus. Jangan sampai rakyat takut datang ke rumah sakit karena takut ditolak tidak mendapatkan layanan yang baik. Layanan senyum diawal menerima pasien harus dibiasakan,” ujarnya.

Advertisement

Puan mengatakan fungsi pencegahan atau promotif preventif dibutuhkan agar masyarakat bisa menanyakan kepada dokter atau petugas kesehatan mengenai cara pencegahan penyakit. Puan Maharani mengatakan kebutuhan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang memadai sangat dibutuhkan rumah sakit.

Namun, yang tak kalah penting adalah sumber daya manusia (SDM) memiliki kemampuan dan jiwa melayani. “Gedung megah jangan sampai SDM-nya tidak memiliki jiwa melayani. Keberadaan Jaminan Kesehatan Nasional sekarang penting untuk meningkatkan kualitas bagi jaminan mutu masyarakat.”

Lebih lanjut, Puan Maharani menjelaskan jaminan mutu diukur dari akreditasi yang diperoleh RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. “Sebelum datang ke sini [Sukoharjo] saya koordinasi dahulu dengan Menteri Kesehatan. Jika masih ada masalah tentunya saya tidak boleh datang ke sini. Ternyata RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo ini telah menerima akreditasi paripurna. Akreditasi paripurna ini merupakan standar nilai tertinggi.”

Advertisement

Pada bagian lain, Puan mengingatkan pengelola RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo bahwa akreditas paripurna memiliki konsekuensi membahagiakan dan memberikan kepuasan kepada masyarakat. “Masyarakat akan mendukung dan menyukseskan program rumah sakit apabila puas mendapatkan pelayanan. Apalagi konsekuensi penggunaan nama proklamator Soekarno adalah bagaimana menjaga kredibilitas dari nama besar. Bukan berpuas diri tetapi menjadi tantangan dan motivator bagi pengelola rumah sakit dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,” tandasnya.

Peresmian ditandai penandatanganan prasasti dilanjutkan pemencetan tombol sehingga terbuka selubung patung Soekarno. Sebelumnya, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menyatakan ada tiga nama Soekarno di Sukoharjo, yakni kali pertama Jl. Ir. Soekarno di Solo Baru, Kecamatan Grogol; RSUD Ir. Soekarno, dan Pasar Ir Soekarno.

“Nama pasar izinnya masih dalam proses tetapi nama jalan dan RSUD izin penggunaan nama Soekarno sudah keluar,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif