SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo, Pasoepati, saat mendukung Laskar Sambernyawa di Stadion Manahan Solo. (Dok/Solopos)
Persis Solo akan berulang tahun ke-94.
Solopos.com, SOLO — Sehari jelang laga menghadapi Martapura FC di Stadion Chandrabhaga Bekasi, Kamis (9/10/2017) Persis Solo genap berusia 94 tahun. Sebagai suporter, Pasoepati berharap skuat Persis Solo memberi kado indah berupa kemenangan di laga perdana babak delapan besar Liga 2 ini.
Pasoepati tidak ingin melewatkan momentum hari ulang tahun (HUT) ke-94 Persis Solo tanpa menggelar kegiatan. DPP Pasoepati mengundang seluruh anggotanya untuk bergabung di kompleks Tugu Lilin Penumping yang menjadi simbol atau logo tim Laskar Sambernyawa pada Rabu (8/11/2017) malam.
“Kami ingin memperingati hari ulang tahun tim dengan berdoa bersama di Tugu Lilin Penumping. Ini juga menjadi bagian dari aksi keprihatinan Pasoepati kepada Persis Solo yang terus-menerus diterpa badai sanksi dari Komisi Disiplin [Komdis] PSSI,” ujar Wakil Presiden Pasoepati Ginda Ferachtriawan saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/11/2017).
“Di hari ulang tahun Persis, tentunya kami berharap Persis bisa sukses menembus babak delapan besar dan promosi ke Liga 1 tahun depan,” sambungnya.
Sedianya kegiatan itu bakal digelar di kompleks Stadion Manahan, namun lokasinya akhirnya dipindah lantaran stadion ini masih digunakan untuk rangkaian kegiatan pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution. Setelah menggelar doa bersama di Tugu Lilin Penumping, Pasoepati bakal berangkat ke Bekasi melalui jalur darat.
“Saya belum bisa memastikan berapa jumlah suporter yang akan mendukung Persis di Bekasi. Sampai sekarang masih dalam proses penghitungan. Yang naik kereta atau pesawat bisa berangkat duluan, tapi yang mau naik bus atau mobil bisa berangkat bareng dengan lokasi start Tugu Lilin Penumping,” jelas Ginda.
Sebagian anggota Pasoepati, kata Ginda, bakal berada di Bekasi selama sekitar 10 hari untuk mendukung Persis Solo bertanding di babak delapan besar. Namun, dia belum bisa memastikan mereka akan menginap di mana.
“Jika jumlahnya mencapai ribuan, repot juga kalau harus mencari penginapan dengan jumlah sebanyak itu. Tapi, nanti ada korwil yang siap mengarahkan mereka harus menginap di mana,” papar Ginda.