Jogja
Senin, 6 November 2017 - 18:40 WIB

Orang Tua Perlu Lakukan Ini Agar Anak Terhindar Pornografi di Whatsapp

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Whatsapp (The Telegraph)

Orang tua berperan penting mencegah anak terpapar konten pornografi yang ada di Whatsapp.

Harianjogja.com, SLEMAN— Saat ini beredar informasi mengenai mudahnya konten pornografi di aplikasi instant messaging (pesan instan) Whatsapp, diakses pengguna termasuk anak-anak. Konten pornografi tersebut terdapat dalam fitur Graphic Interchange Format (GIF). Orang tua perlu waspada terhadap hal ini.

Advertisement

Data comScore yang dirilis pada Januari 2017 mengungkapkan Whatsapp sebagai aplikasi mobile terpopuler dengan pengguna terbanyak di Indonesia, setelah Google Play. Jumlah pengguna dari aplikasi yang kini diakuisisi Facebook ini mencapai sekitar 35,8 juta orang.

“Ini perlu diwaspadai. Kami sesalkan karena penggunanya memang sudah luas dari anak-anak sekolah dasar, menengah, sampai menegah ke atas. Kemudahan akses dengan hanya mencari kata kunci tertentu mempermudah paparan akses pornografi pada anak”, ujar Warsun Najib, dosen S1 Teknologi Informasi UGM saat ditemui di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Senin (6/11/2017).

Pihaknya membenarkan adanya konten pornografi dalam aplikasi Whatsapp. Ia mengajak untuk menyikapi hal tersebut dengan bijaksana. “Orang tua harus sadar, peduli, dan tahu bahwa dalam konten Whatsapp terdapat hal seperti itu. Mereka harus mewaspadai jika anak-anak berkomunikasi dengan aplikasi tersebut. Pun, harus mengevaluasi dan memonitor seperti apa model-model percakapan yang baik bagi anak,” kata dia

Advertisement

Menurutnya, anak juga perlu dibekali dengan pengetahuan rohani di segala jenjang pendidikan. Ini agar anak memiliki kecerdasan spiritual.

“Caranya dengan menekankan bahwa pornografi dilarang oleh agama. Sehingga ada self control [kontrol diri] dari anak-anak itu meskipun pada usia mereka memiliki keingintahuan yang tinggi”, imbuhnya. Pihaknya pun menghimbau agar orang tua sebaiknya tidak berkontribusi dalam menyebarkan informasi tersebut ke anak-anak. “Jangan sampai anak yang tadinya tidak tahu, jadi tahu,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif