Teknologi
Senin, 6 November 2017 - 20:30 WIB

Konten Pornografi di Gif Whatsapp, KPAI Lapor JK

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Whatsapp (The Truth Spy)

KPAI melapor ke JK soal konten pornografi yang disebut-sebut muncul di Gif Whatsapp.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan perihal perkembangan cyber crime di Indonesia kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Salah satunya adalah perihal dugaan konten pornografi di WhatsApp.

Advertisement

Ketua KPAI Susanto mengatakan hal tersebut merupakan salah satu dari beberapa poin yang disampaikan kepada Wapres dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut.

“Kami tadi juga melaporkan ke pak Wapres bahwa tren kasus-kasus berbasis cyber semakin tinggi. Terakhir yang juga menghebohkan terkait dengan pornografi yang ada diduga ada di WhatsApp,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Senin (6/11/2017).

Susanto mengatakan besok akan mengundang manajemen WhatsApp untuk menindaklanjuti dugaan temuan tersebut. “Untuk menyamakan persepsi bahwa WhatsApp sebagai korporasi wajib memberikan proteksi maksimal terkait dengan perlindungan anak termasuk juga perlindungan dari konten-konten pornografi,” ujarnya.

Advertisement

Susanto mengatakan bahwa Wapres JK mendukung usulan dilakukannya mediasi dengan pihak WhatsApp. “Alhamdulilllah respons beliau bagus memberikan dukungan terhadap apa yang disampaikan KPAI. Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk perwujudan Indonesia ramah anak ke depan,” jelasnya.

Dalam pertemuan dengan Wapres JK, Susanto menjelaskan ada enam poin yang ditekankan. Pertama, terkait usulan perbaikan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk lebih beriorentasi kepada anak. Kedua, usulan pelarangan iklan rokok dalam RUU Penyiaran serta melarang iklan-iklan yang bermuatan kekerasan bullying.

Ketiga, keinginan untuk mempercepat rancangan peraturan presiden terkait pencegahan kekerasan di satuan pendidikan. Keempat, peningkatan komitmen pemerintah untuk pendidikan pengasuhan yang ramah anak. Kelima, dorongan agar Pilkada ramah anak dan keenam perkembangan cyber crime dan dampaknya untuk anak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif