News
Senin, 6 November 2017 - 13:20 WIB

Inilah Kenapa UMKM DIY Harus Naik Kelas Sambut Bandara Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para kurator dari pakar ekspor industri kerajinan melakukan penilaian terhadap produk-produk UMKM yang akan mengikuti Gerebek UMKM Sambut Bandara Baru di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Jumat (3/11). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Bandara baru di Kulonprogo akan memberikan banyak peluang untuk aktivitas ekonomi

Harianjogja.com, JOGJA-Bandara baru di Kulonprogo akan memberikan banyak peluang untuk aktivitas ekonomi, bukan hanya bagi Jogja, tetapi nasional hingga internasional. Peluang ini menjadi kesempatan bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menaikkan kelasnya dan memanfaatkan peluang tersebut untuk menyambut pasar yang lebih luas.

Advertisement

Plt Deputy Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY Sri Fitriani mengungkapkan, keberadaan New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan meningkatkan peluang aktivitas ekonomi. “Salah satu upaya yang ingin kami lakukan yakni mempersiapkan UMKM agar menyadari peluang ekonomi itu,” ujar Fifin ketika ditemui di sela acara kurasi produk UMKM di KPw BI DIY, Jumat (3/11/2017).

Fifin mengatakan, berdasarkan sensus ekonomi, sebagian besar pelaku ekonomi di DIY adalah UMKM. Di mana kelas menengah porsinya masih sangat kecil. Untuk itu, pelaku usaha kecil perlu didorong untuk dapat naik kelas menjadi kelas menengah. Pasalnya, jika kelas usaha kecil dapat naik kelas ke tingkat menengah, maka gerakan ekonomi di DIY akan semakin meningkat.

“Untuk itu, kami ingin mendorongnya dengan salah satunya kegiatan Gerebek UMKM Sambut Bandara Baru yang akan diselenggarakan pada Desember mendatang. Kami ingin menyadarkan peluang ini, agar UMKM DIY juga dapat menembus pasar global,” papar Fifin.

Advertisement

Festival ini tidak hanya akan menghadirkan berbagai produk UMKM. Akan tetapi untuk mendorong pengembangan pasar dan produk UMKM, juga akan digelar workshop hingga konseling bisnis dengan para pakar bisnis serta eksportir. Kurang lebih sebanyak 50 UMKM, terdiri dari kerajinan, fashion dan makanan akan mengikuti festival ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif