Jatim
Senin, 6 November 2017 - 19:05 WIB

319 Peserta Ikuti Lomba Memanah Gaya Mataraman di Magetan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panahan tradisional gaya Mataraman (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Lomba memanah digelar Paguyuban Panahan Ki Mageti.

Madiunpos.com, MAGETAN – Sebanyak 319 peserta mengikuti Lomba Panahan Tradisional Gaya Mataraman di Alun-alun Magetan, Jawa Timur, Minggu (5/11/2017). Lomba digelar Paguyuban Panahan Ki Mageti bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan.

Advertisement

Ketua panitia lomba Syaifudin Fanani menuturkan lomba panahan bertajuk Gladen Ageng Jemparingan Mataraman tersebut digelar untuk memperingati Hari Jadi ke-342 Kabupaten Magetan serta untuk melestarikan budaya.

“Selain itu untuk melestarikan budaya, sekaligus mengikuti sunah nabi, karena dalam Islam belajar memanah itu kan termasuk mengikuti sunah Nabi,” ucap Udin, Minggu.

Lomba panahan tradisional tersebut diikuti pemanah dari sejumlah daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan rincian 261 peserta kategori putra, 27 kategori putri, dan 31 peserta kategori anak. Untuk kategori putra dan putri dengan jarak target 30 meter, sedangkan kategori anak 20 meter.

Advertisement

Menurut Udin, para peserta lomba berasal dari 38 klub dari berbagai daerah antara lain Kulonprogo, Sleman, Yogyakarta, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Surakarta, Kartosuro, Magetan, Madiun dan Surabaya.

Selain para peserta yang berasal dari klub, lanjut Udin, banyak juga para peserta lomba yang berangkat perorangan karena belum memiliki klub. “Dengan digelarnya lomba seperti ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk bersilaturahim antarpemanah tradisional,” ujarnya.

Bagi Magetan, lanjut Udin lomba panahan tradisional seperti itu baru pertama kali digelar dalam skala besar. Namun, sebelumnya pernah menggelar dalam skala lokal dengan peserta dari Magetan dan beberapa daerah sekitar.

Advertisement

Dia berharap agar olahraga panahan tradisional ini mendapatkan pembinaan lebih serius. Misalnya, ada pembinaan di sekolah dalam bentuk ekstrakulikuler, baik panahan tradisional maupun prestasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif