News
Minggu, 5 November 2017 - 11:30 WIB

Topan Damrey Hantam Vietnam, 500 Rumah Rusak & 20 Orang Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi di Vietnam usai diterjang badai, Minggu (5/11/2017). (JIBI/Reuters/Kham)

Topan itu juga menghancurkan lebih dari 500 rumah, dan menghumbalang atap sebanyak 23.000 rumah.

Solopos.com, HANOI – Topan Damrey menghantam Vietnam Tengah pada Sabtu pagi (4/11/2017). Menurut laporan pemerintah pada Sabtu malam, bencana ini telah merenggut 20 nyawa dan membuat 17 orang lagi hilang

Advertisement

Dilansir Xinhua, Minggu (5/11/2017), Komite Kerja Pusat bagi Pemantauan dan Pencegahan Bencana Alam di Hanoi memerinci korban tewas meliputi 12 orang di Provinsi Khan Hoa di Vietnam Tengah, dan 17 orang yang hilang adalah anggota awak tujuh kapal penumpang yang tenggelam selama angin kencang dan gelombang tinggi.

Topan itu juga menghancurkan lebih dari 500 rumah, dan menghumbalang atap sebanyak 23.000 rumah.

Topan Damrey juga mengakibatkan tanah longsor di Provinsi Quang Nam dan Provinsi Binh Dinh di Vietnam Tengah, serta memblokir transportasi jalan dan rel kereta di beberapa jalan nasioal.

Advertisement

Pada Sabtu siang, gardu listrik dengan voltase sedang di Khan Hoa dan Phu Yen di Vietnam Tengah rusak, sehingga mengakibatkan listrik padam.

Sementara itu, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc menginstruksikan pengerahan sumber daya manusia dan kendaraan untuk mmencari orang yang hilang, serta memerintahkan pemerintah provinsi yang diterjang Topan Damrey agar mengatasi dampak dari topan tersebut.

Angin cukup kecang pada Sabtu pagi menghancurkan atau merusak beberapa gerbang selamat datang dan baliho di jalan utama menuju Pantai My Son di Kota Da Nang di bagian tengah negeri itu, yang menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan puncak Kerja Sama Economi Asia-Pasifik (APEC) 6-11 November.

Advertisement

Menurut Departemen Pertanian dan Pembangunan Desa di Da Nang, pemerintah kota praja telah merancang tiga skenario, yang menetapkan kota tersebut harus menanggapi dampak topan itu, banjir dan gelombang besar, bahkan tsunami guna membantu memastikan keselamatan dan keamanan pekan APEC dengan persiapan buat sebanyak 10.000 peserta, 2.000 kepala pejabat pelaksana dan 3.000 wartawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif