Tokoh
Minggu, 5 November 2017 - 16:20 WIB

SOSOK INSPIRATIF : Aqua Dwipayana, Tetap Terhubung lewat Komunikasi Jari Tangan

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aqua Dwipayana. (Harian Jogj/Nugroho Nurcahyo)

Memiliki mobilitas yang tinggi membuat Aqua mendapatkan banyak pengalaman baru

Harianjogja.com, JOGJA-Berhenti menjadi wartawan tidak menghalangi semangat Aqua Dwipayana untuk terus menulis. Memiliki mobilitas yang tinggi membuat Aqua mendapatkan banyak pengalaman baru. Pengalaman itu ditulis dengan baik kemudian dibagikan melalui grup aplikasi percakapan di ponsel pintar. Ia menyebutnya sebagai Komunitas Komunikasi Jari Tangan.

Advertisement

Aqua menuturkan kegemarannya menulis dan membagikan tulisan. Mendiang ayahnya adalah wartawan Indonesia Magazine Pematangsiantar yang diedarkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di seluruh dunia. Sering melihat pekerjaan dari sang ayah membuat Aqua memiliki ketertarikan membaca dan menulis. Dengan menulis, Aqua dapat menyalurkan pemikiran dan ide-idenya kepada orang lain. Sehingga sejak SMP, Aqua aktif menjadi wartawan sekolah.

Baca juga : Aqua Dwipayana Dedikasikan 90% Hidup untuk Kegiatan Sosial

Advertisement

Baca juga : Aqua Dwipayana Dedikasikan 90% Hidup untuk Kegiatan Sosial

Dalam setiap kesibukannya Aqua tetap menyempatkan diri untuk menulis. Berpindah dari satu kota ke kota lain, bahkan ke belahan dunia yang lain membuat Aqua memiliki banyak pengalaman untuk dibagikan.

Memiliki hobi menulis sejak SMP, Aqua konsisten menulis dan membagikannya setiap hari. “Saya membagikan tulisan apa saja, namun biasanya pengalaman pribadi dan seputar kehidupan, agar teman-teman saya ingat kalau punya teman namanya Aqua,” tutur Aqua sambil tertawa.

Advertisement

“Melalui tulisan saya bisa berbagi dan berdiskusi dengan orang lain,” ujar ayah dua anak ini.

Aqua menceritakan melalui tulisan pula ia dan rekan-rekannya dapat saling mengapresiasi. Meski pernah mendapat respons negatif, tidak menyurutkan semangat Aqua terus menulis dan berbagi. Kedua hal itu telah berakar kuat dalam dirinya.

Dalam setiap akhir tulisan yang dibagikan, Aqua selalu mencantumkan nama kota yang sedang ia singgahi untuk menulis. Hal itu dilakukan agar rekan-rekannya mengetahui keberadaannya saat itu. “Pernah suatu ketika teman saya khawatir tentang keberadaan saya saat ada pesawat jatuh, dengan menuliskan tempat di mana saya berada membuat teman-teman pun bisa memantau posisi saya,” katanya.

Advertisement

Cara itulah yang ia sebut sebagai Komunikasi Jari Tangan. Dengan komunikasi ini, Aqua menemukan cara sederhana menyentuh orang lain. Seiring berjalannya waktu, tulisan-tulisan yang dibagikan itu berhasil di bukukan pada 2013 dengan judul Komunikasi Jari Tangan Jilid I dan kemudian terbit Komunikasi Jari Tangan Jilid II.

Aqua berharap apa yang dilakukan dapat bermanfaat bagi orang lain. Menulis menjadi salah satu jalan bagi Aqua untuk bisa berbagi dan bermanfaat bagi sesama. Terkadang, tulisan yang dibagikan pada komunitas komunikasi jari tangan dapat menyambungkan orang-orang yang dikenal Aqua.

Pernah suatu ketika, Aqua membagikan tulisan tentang temannya yang menderita fobia ketinggian sehingga mengurungkan niat untuk bisa tergabung dalam rombongan umrah gratis yang dihadiahkan oleh Aqua. Berbagai respons ia terima, salah satunya respons dari seorang rekannya di Bali yang akan membantu terapi penyembuhan fobia ketinggian sehingga teman yang memiliki fobia bisa berangkat umrah.

Advertisement

“Saya bersyukur dapat bermanfaat bagi orang lain,” ujar Aqua.

Selain menulis, Aqua memiliki hobi membaca sehingga dalam satu hari sekitar enam jam waktunya digunakan untuk membaca.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif