News
Minggu, 5 November 2017 - 20:35 WIB

JOKOWI MANTU : Ini Arti Beberapa Istilah Adat Jawa dalam Pernikahan Kahiyang Ayu

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemasangan bleketepe di rumah Didi Supriyadi, calon besan Presiden Joko Widodo, di Jl. Kutai Raya, Sumber, Solo, Rabu (10/6/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu, akan menggunakan adat Jawa.

Solopos.com, SOLO — Pernikahan anak kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution, Rabu (8/11/2017), dilaksanakan menggunakan adat Jawa.

Advertisement

Ada beberapa istilah dalam pernikahan adat Jawa yang mengandung makna tertentu. Berikut beberapa istilah dalam tradisi pernikahan Jawa dan maknanya.

Pasang Bleketepe

Advertisement

Pasang Bleketepe

Bleketepe adalah anyaman daun kelapa (janur) yang merupakan simbol peneduh sekaligus simbol ada hajat.

Pasang Tuwuhan

Advertisement

Siraman

Siraman dilakukan sebelum upacara pernikahan bertujuan membersihkan jiwa dan raga. Siraman menggunakan air tujuh sumber yang melambangkan sumber kehidupan. Rangkaian upacara siraman meliputi:
Pecah kendi sebagai tanda sudah pecah pamor. Artinya sang mempelai putri sudah siap untuk menikah.
Potong rikma, acara memotong sedikit rambut calon pengantin putri lalu ditanam di halaman rumah.
Gendhongan yakni kedua orang tua calon mempelai putri menggendong secara simbolis yang melambangkan sudah mengentaskan putri mereka.
Sadeyan dawet yakni kedua orang tua mempelai putri berjualan dawet, yang mempunyai makna memberi contoh bagaimana nantinya mencari nafkah sebagai suami istri.
Tumpengan, artinya kedua orang tua mempelai putri melakukan suapan terakhir kepada putrinya. Lalu dilanjutkan dengan acara ramah tamah beserta tamu, yang menandakan diakhirinya upacara siraman.

Midodareni

Advertisement

Prosesi midodareni adalah srah-srahan berupa hantaran dari keluarga calon pengantin putra ke pengantin putri, juga sebagai sarana perkenalan antara kedua keluarga besar.

Akad Nikah

Peristiwa penting dalam hajatan mantu di mana sepasang calon pengantin bersumpah di hadapan naib yang disaksikan wali, pinisepuh, dan orang tua kedua pihak serta beberapa tamu undangan.

Advertisement

Panggih atau Temu Manten

Penyerahan pengantin pria kepada keluarga mempelai wanita.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif